REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung dipastikan tidak lolos babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Persib kalah dalam dua laga kontra PS Tira Persikabo dan Persebaya Surabaya. Pada laga terakhir, Persib akan menghadapi Perseru Serui di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/3).
Hujatan kemudian dilayangkan pada pelatih Persib Miljan Radovic. Bahkan sempat ada penyerangan yang ditunjukkan pada Radovic dari oknum Bobotoh.
Tidak sedikit tekanan yang diberikan pada skuat Maung Bandung jika kembali menelan kekalahan di laga terakhirnya. Radovic merespon tekanan tersebut dengan kembali mempertanyakan loyalitas Bobotoh.
"Bagaimana kalau kita masuk top 8 (Piala Indonesia) semua support, hanya dua pekan setelah itu tidak support. Saya pikir kenapa? Hanya dua pekan," kata Radovic di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (11/3).
Radovic menyebut Bobotoh merasa senang ketika Persib lolos babak delapan besar Piala Indonesia. Namun ketika Persib gagal lolos babak penyisihan Piala Presiden, Bobotoh berbalik menyerangnya. "Saya pikir semua senang untuk Persib tapi dua pekan setelah itu, dua kali kalah, hanya itu saya tidak mengerti," terangnya.
Radovic mengerti dengan kekecewaan Bobotoh karena kalah di kandang sendiri. Tapi dia percaya bahwa pemainnya sudah tampil dengan baik. "Saya minta (Bobotoh) bantu saya sama pemain, bantu lagi karena saya main di sini mereka selalu bantu kalau situasi sedang sulit," kata dia.
Radovic mengenang ketika dia datang ke Bandung pertama kali pada 2011 silam. Saat itu adalah masa terpuruk Persib dan Radovic berkontribusi dalam mengembalikan kondisi Persib. "Saya mengerti mereka kecewa tapi mereka tahu hati saya biru, saya tahu Bobotoh. Mungkin mereka kecewa, saya tidak mau Persib jatuh," jelas pelatih asal Montenegro ini.
Menurut Radovic, dari turnamen pramusim ini justru dia dapat mengetahui kualitas pemainnya. Sehingga dalam kompetisi Liga 1 nanti Persib akan jauh lebih baik dari sekarang.
Tapi jika sebaliknya, lanjut Radovic, dia sendiri yang akan mengatakan bahwa permainan Persib buruk. "Jangan lupa kami sudah masuk delapan besar kenapa lupa itu ambil positifnya jangan negatifnya. Pikirkan hal positif dulu baru perbaiki semuanya, ayo semua support," katanya.
Bobotoh memang ingin yang terbaik bagi Persib. Saat menjadi pemain semua memuji Radovic. Namun saat mengemban jabatan pelatih kepala banyak kecaman yang datang padanya. Ketika ditanya lebih nyaman menjadi pelatih atau pemain, Radovic hanya tersenyum. "Itu beda tapi hati saya selalu biru, itu penting," tutupnya.