REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bhayangkara FC harus menang atas Bali United dalam laga ketiga Grup B Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Kamis (14/3). Laga pamungkas fase grup itu harus dimenangkan Bhayangkara untuk memastikan satu tempat di babak perempat final.
Namun, langkah Bhayangkara akan terjegal dengan krisis pemain yang sedang dialami oleh tim besutan Angel Alvredo Vera tersebut. Saat menghadapi Mitra Kukar beberapa hari yang lalu, Bhayangkara dinilai ompong di lini belakang setelah ditinggal sang bek Nurhidayat yang bergabung ke timnas.
Manajer Bhayangkara Sumardji mengaku tengah harap-harap cemas. Kendati demikian, ia tetap yakin timnya memiliki kans besar untuk terus melangkah ke fase berikutnya.
"Jadi kondisi di Bhayangkara memang boleh dibilang krisis pemain. Tetapi krisis pemain bukan karena apa, memang karena kami berikan untuk memperkuat timnas. Bisa dilihat di sini, di sini kalau tidak salah ada delapan pemain," ujar Sumardji saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3) petang.
Menurut Sumardji, Bhayangkara masih mempunyai stok pemain mumpuni melawan Bali United esok hari. Alasan tersebutlah yang menjadi dasar dirinya optimistis timnya dapat melenggang ke babak delapan besar dan berhadapan dengan tim-tim besar.
"Saya kira peluang Bhayangkara untuk Piala Presiden ini masih memungkinkan untuk bisa melaju lebih tinggi lagi, lebih atas lagi," kata Sumardji yang juga menjabat sebagai manajer timnas Indonesia U-23 ini.
Di satu sisi, Bhayangkara pun sudah tidak menambah pemainnya untuk dikirim ke timnas. Juara Liga 1 2017 itu akan berusaha tampil maksimal saat melawan Bali United dengan skuat yang ada. "Saya kira sudah tidak ada (pemain dilepas ke timnas). Ya sudah yang ada saja nanti kami maksimalkan. Intinya kami bisa bertahanlah," jelasnya.