Kamis 14 Mar 2019 20:10 WIB

Menangi Perang Saudara, Rinov/Pitha ke 8 Besar Swiss Open

Rinov/Pitha memenangkan perang saudara melawan senior mereka Ronald Alexander/Annisa.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari
Foto: Dok PBSI
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari

REPUBLIKA.CO.ID, BASEL -- Pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari melangkah ke perempat final Swiss Open 2019. Rinov/Pitha memenangkan perang saudara melawan senior mereka Ronald Alexander/Annisa Saufika 21-14 dan 24-22 pada babak kedua di St Jakobshalle, Basel, Kamis (14/3).

Dari awal permainan, Rinov/Pitha memegang kendali. Ronald/Annisa yang tampil di bawah tekanan pada gim pertama, tidak dapat mengembangkan permainan mereka. Pada gim kedua, Ronald/Annisa sempat balik memimpin, namun penampilan mereka tak konsisten. Hal ini kembali dimanfaatkan oleh Rinov/Pitha.

Baca Juga

"Dalam permainan tadi, kami sudah tahu kelemahan masing-masing, jadi bagaimana caranya kami serang kelemahan lawan," ungkap Rinov dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/3).

Pitha menambahkan, dari awal permainan mereka langsung masuk ke dalam pertandingan dengan mengandalkan serangan. Ini membuat mereka mendapatkan banyak poin pada gim pertama. 

Tapi pada gim kedua, kami kehilangan fokus dan ketinggalan. Untungnya kami bisa bermain tenang dan membalikkan keadaan," kata Pitha.

Pada babak perempat final, Rinov/Pitha berpeluang untuk jumpa unggulan kedua, Marcus Ellis/Lauren Smith. Namun pasangan asal Inggris ini harus melewati pertandingan melawan wakil Prancis, Gaetan Mittelheisser/Audrey Mittelheisser. 

"Kami belum pernah bertemu pasangan Inggris, kekuatan sekarang sudah merata. Siapa yang langsung in di lapangan, dia yang akan menang," kata Rinov soal laga perempat final.

"Targetnya harus bisa tembuslah, di India Syed Modi 2018 kan bisa masuk final, jadi di sini maunya bisa juara," kata Pitha. 

Saat berita ini diturunkan, Jonatan Christie tengah berhadapan dengan Dey Subhankar dari India. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement