Senin 18 Mar 2019 19:00 WIB

Los Rojiblancos Dilanda Krisis

Permainan Atletico Madrid musim ini dinilai inkonsisten.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Diego Godin (kiri).
Foto: AP Photo/Paul Whit
Diego Godin (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Klub kuda hitam asal Spanyol Atletico Madrid mengalami nasib yang tidak biasanya musim ini. Hampir dalam satu dekade terakhir, Atleti merupakan klub yang menjadi pengganggu hegemoni Real Madrid dan Barcelona di panggung La Liga Spanyol.

Di pentas Eropa pun demikian. Meski Los Rojiblancos belum pernah mencicipi gelar Liga Champions, klub yang bermarkas di Stadion Wanda Metropolitano ini cukup ditakuti oleh klub-klub besar Eropa. Barcelona, Bayern Muenchen, dan Real Madrid pernah merasakan tersingkir dari tangan Atletico di babak knock out.

Di pentas Liga Europa, Atletico boleh dibilang sebagai lakonnya. Atletico sudah tiga kali merasakan kampiun di kasta kedua Benua Biru itu. Sampai sekarang, klub asuhan Diego Simeone masih berstatus sebagai juara bertahan Liga Europa. Trofi tersebut yang membawa Atleti menjadi juara Piala Super Eropa tahun lalu.

Sekarang, Atletico seperti berada di dalam krisis. Walau internal klub saudara sekota Real Madrid itu terlihat kalem, tapi tidak selaras dengan hasil yang dituai. Terutama dalam satu pekan terakhir.

Tengah pekan kemarin, Atletico gagal mempertahankan keunggulan agregat dari Juventus di babak 16 besar Liga Champions. Leg pertama di Kota Madrid, Atleti menang 2-0 atas Juventus.

Giliran bertandang ke Turin markas Juventus di Stadion Allianz, Atletico tidak kuasa menahan ambisi Juventus. Atletico pulang dengan kekalahan 0-3 sehingga otomatis tersingkir dari kompetisi Eropa musim ini.

Empat hari berselang, tepatnya pada Senin (18/3) dini hari WIB, Atletico kalah lagi di ajang La Liga. Bertandang ke Stadion San Memes markas Athletic Bilbao, Atletico menyerah 0-2. Kiper Atleti Jan Oblak harus memungut bola dari gawangnya dua kali oleh gol Inaki Williams dan Kenan Kodro.

Kekalahan itu membuat peluang Atleti mengamankan gelar La Liga musim ini semakin tipis. Sampai pekan ke-28 Atletico tertinggal 10 poin dari pimpinan klasemen sementara Barcelona. Di saat Atleti gagal membawa pulang satu pun angka dari San Memes, Barcelona memperlebar jarak dengan menghajar Real Betis 4-1 di Stadion Benito Villamarin.

"Memenangkan liga (La Liga) semakin sulit, saya tidak akan menyangkalnya,” kata kapten Atletico, Diego Godin, dikutip dari Marca, Senin (18/3).

Bek asal Uruguay tersebut memang merasa permainan Atletico tidak seperti musim-musim sebelumnya. Permainan Los Cholconeros inkonsisten. Padahal materi pemain yang dimiliki pelatih Diego Simeone tidak berkurang. Justru tim itu kini memiliki tiga striker beringas Antoine Griezmann, Diego Costa, dan Alvaro Morata.

Tapi yang terjadi, dua laga terakhir Atletico seperti macan ompong karena selalu gagal mencatatkan gol. Gol terakhir yang diukir oleh Atleti itu pun lahir dari kaki pemain gelandang Saul Niguez kala Atleti menang tipis dari Leganes 9 Maret lalu.

Godin yang santer diisukan akan ke Inter Milan mengatakan, Atletico harus membenahi diri terutama dalam mental bertanding. Berisikan pemain bintang tapi tampil loyo, menurut Godin, kemugkinan besar disebabkan karena para pemain gugup.

Godin meminta maaf kepada semua penggemar karena tidak bisa menjanjikan gelar begitu meyakinkan musim ini. Tidak seperti musim lalu saat Atletico merayakan gelar Liga Europa dan Piala Super Eropa bersama semua penggemar di Kota Madrid dan di seluruh daratan Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement