REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Megabintang kompetisi basket paling bergengsi di dunia, NBA, LeBron James, tak berdaya musim ini. Kekalahan timnya, Los Angeles (LA) Lakers, dari New York Knicks 123-124 pada Senin (18/3) makin menunjukkan magis LeBron menghilang.
LeBron dan timnya masih menempati peringkat ke-11 Wilayah Barat dengan catatan 31 menang dan 39 kalah. Tetangga sekota Lakers, Los Angeles Clippers, yang berada di batas akhir play-off, yakni peringkat kedelapan, punya catatan 40-30.
Dengan musim ini hanya menyisakan 12 pertandingan lagi, berat bagi LeBron untuk meneruskan catatan apiknya dalam 12 tahun terakhir. Sejak 2006, bintang basket termahal sepanjang sejarah tersebut selalu mampu mengantarkan timnya ke babak 16 besar.
Banyaknya bintang Lakers yang cedera, seperti Lonzo Ball dan Brandon Ingram, membuat jalan LeBron kiat berat. Pebasket penuh tato itu pun menyadari mimpinya untuk kembali tampil dalam final NBA mulai mustahil dikejar.
"Jelas saya sangat ingin tim ini ada di play-off. Namun, saat ini hal itu tidak ada di tangan saya. Saya hanya bisa menampilkan yang terbaik. Sisanya, saya tak bisa kendalikan," ucap LeBron dikutip dari ESPN, kemarin.
Jika Lakers benar-benar tak lolos ke play-off, hal tersebut akan menjadi mimpi buruk bagi LeBron. Sosok yang pernah membawa Miami Heat menjuarai NBA musim 2012 itu merupakan raja play-off.
LeBron tercatat sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang sejarah play-off. Jumlah laga play-off yang ia torehkan pun tak main-main. Sejak 2006, LeBron total bermain sebanyak 239 kali.
Melihat realitas tersebut, rasa empati pun mengalir untuk sosok yang mengantarkan Cleveland Cavaliers ke final NBA musim lalu tersebut. Mantan rekan satu timnya di Cavaliers, Kyrie Irving, yakin LeBron sangat kecewa.
"Saya bisa merasakan kesedihan LeBron. Dia selalu menjadi pesaing untuk merebut gelar juara. Dia pemain yang hebat. Dia juga rekan yang hebat. Saat Anda gagal lolos ke play-off, itu sulit. Saya hanya bisa bayangkan kekecewaan dia," ujar Irving, seperti dikutip dari CBS Sports.
LeBron didatangkan Lakers dari Cavaliers awal musim panas lalu. Peraih empat gelar pemain terbaik NBA tersebut diharapkan mampu kembali mengangkat kejayaan Lakers. Sudah lama Lakers tidak merasakan atmosfer babak play-off NBA. Kali terakhir Lakers lolos ketika bintang Kobe Bryant masih gemilang hingga pensiun 2013 silam. Untuk itulah, kehadiran LeBron benar-benar kembali membangkitkan semangat pendukung Lakers.
Walau sempat kesulitan pada awal musim bersama tim barunya, peraih tiga kali MVP final NBA tersebut perlahan tetapi pasti mampu membawa Lakers setidaknya nyaman di zona play-off/. Untuk memperkuat tim, atas masukan LeBron, manajemen Lakers mendatangkan center gaek, Tyson Chandler. Namun, nasib nahas menimpa. LeBron yang sudah 15 kali bermain di NBA All Star harus istirahat cukup lama karena mengalami cedera.
Saat laga boxing day akhir tahun lalu, LeBron yang memimpin Lakers menghadapi juara bertahan NBA, Golden State Warriors, harus terkena cedera. Pada permulaan kuarter ketiga, pemain yang mampu melewati perolehan angka Michael Jordan tersebut salah dalam melakukan pergerakan kaki. Hal itu membuat kunci pahanya cedera cukup parah.
Walau tanpa diperkuat pemain bejuluk the King tersebut, Lakers yang rata-rata diperkuat pemain muda mampu mengalahkan Warriors dengan skor meyakinkan 127-101. LeBron yang hanya bermain 21 menit dalam laga itu menyumbang 17 angka, 13 rebound, dan 5 assist. Catatan kemenangan Lakers pun masih baik, yakni 20-14. Hasil itu tidak begitu jauh dengan Warriors yang membukukan 23-12. Kemenangan tersebut membuat harapan Lakers membubung tinggi.
Namun, sayang, LeBron yang selalu tampil pada laga final delapan tahun terakhir secara beruntun tersebut harus menepi cukup lama karena cedera. Ketidakhadirannya membuat Lakers tanpa jenderal di tengah lapangan. Minus LeBron, dalam 16 laga, Lakers hanya memenangi lima di antaranya. Lakers yang sedang di atas angin pun terlempar dari zona play-off.
Meski timnya harus menghadapi jalan terjal, pelatih Lakers, Luke Walton, masih menyimpan asa. Sosok yang pernah menjadi bintang NBA bersama Lakers tersebut mengatakan, peluang menuju play-off masih terbuka. Walton tak memungkiri LeBron merupakan kunci yang sangat diandalkan sejak awal musim.
Menurut Walton, kebijakannya tersebut tidak akan berubah. Dia masih yakin LeBron akan menunjukkan sihirnya. "Bagaimanapun, kami memiliki LeBron di tim ini. Dia adalah pemain terbaik di liga ini dan seorang pemenang. Kami masih sangat yakin bisa mencapai posisi kedelapan," ujar Walton.