Selasa 19 Mar 2019 15:15 WIB

Lawan Stapac di Final Buat SM Pertamina Bekerja Lebih Keras

Dalam 20 tahun terakhir, Stapac dan SM Pertamina sudah berhadapan 10 kali di final.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih Satria Muda Pertamina Youbel Sondakh.
Foto: Republika/Prayogi
Pelatih Satria Muda Pertamina Youbel Sondakh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina naik turun sepanjang seri reguler IBL Pertamax 2018/2019. Walau menentukan langkah ke play-off pada seri terakhir, tim asuhan Youbel Sondakh akhirnya mencapai final dengan susah payah.

Menghadapi Stapac di partai puncak dengan format the best of three--tim harus mengamankan dua kemenangan untuk juara--membuat SM Pertamina semakin keras mempersiapkan tim. Maklum, kedua tim ini musuh bebuyutan di kompetisi tertinggi basket Tanah Air. Dalam 20 tahun terakhir, Stapac dan SM Pertamina sudah berhadapan 10 kali di final. Ini akan jadi pertemuan ke-11 yang sangat bergengsi karena rekor kemenangan kedua tim saat beradu di final sama kuat 5-5.

Baca Juga

"Karena lawannya Stapac, persiapan kami pun jadi ekstra, dua kali lipat. Kami membenahi mental terlebih dahulu menyambut gim yang pasti ketat ini. Apalagi Stapac di reguler sangat tangguh," kata Youbel dalam konferensi pers, Selasa (19/3).

Sayang dalam laga pertama final yang akan digelar di Britama Arena, Kelapa Gading, Kamis (21/3), sang juara bertahan ini harus kehilangan satu pemain asingnya. Jamarr Andre Johnson mengalami cedera Achilles dan harus menjalani pemulihan yang tak sebentar.

"Kehilangan Jamarr tentu berpengaruh, tetapi di sisi lain akan memberikan kesempatan kepada pemain lokal. Saya harapkan mereka naik untuk bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Jamarr. Segala cara akan kami lakukan untuk memenangkan final," ujarnya.

Sementara kapten tim Arki Dikania Wisnu menyambut laga final dengan semangat. "Ekspektasi laga final akan jadi gim yang baik. Kami sudah sering bertemu Stapac. Mereka luar biasa musim ini, tapi yang penting kami sudah masuk final," kata dia.

Dengan segala kelebihan Stapac dan kekurangan timnya musim ini, Arki bertekad mempertahankan gelar juara. Saat kapten Stapac Oki Wira Sanjaya ditanya skor final dan menjawab 2-0, Arki menimpali. "Maksudnya 2-0 untuk kemenangan SM," kata Arki kalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement