Selasa 26 Mar 2019 10:38 WIB

Menanti Tangan Dingin Cacing untuk Bakset Indonesia

Coach cacing akan menggantikan Ito sebagai pelatih timnas basket Indonesia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Wahyu Widayat Jati
Foto: nblindonesia
Wahyu Widayat Jati

JAKARTA -- Wahyu Widayat Jati siap mengemban tugas sebagai pelatih baru tim nasional (timnas) basket Indonesia. Coach Cacing, demikian ia biasa disapa, hanya tinggal menunggu surat keputusan untuk menjadi arsitek tim basket putra Indonesia. Hal tersebut menyusul mundurnya Fictor Roring dari jabatan pelatih sebelumnya.

Coach Ito, panggilan akrab Fictor Roring, memutuskan mengundurkan diri karena faktor kesehatan. Selain itu, Ito juga ingin fokus menjadi manajer umum di klub basket Pelita Jaya Jakarta.

Menurut Cacing, kapan pun timnas membutuhkan, dia akan selalu menerima tanggung jawab yang diberikan. "Saya selalu siap membantu apa saja kalau untuk urusan sama timnas. Manajer tim nasional (Fahreza Tamrela) sudah berbicara dengan saya kalau dia sudah ditunjuk menjadi manajer," kata Cacing kepada Republika, Senin (25/3).

Cacing mengatakan, medali perak merupakan target yang paling realistis untuk timnas di pentas SEA Games 2019 Filipina. Menurut dia, Filipina masih menjadi kekuatan yang sulit dijinakkan.

"Jika melihat peta kekuatan yang ada di Asia Tenggara saat ini, target realistis adalah mempertahankan medali di SEA Games 2017 lalu, yakni meraih medali perak," ujar sosok yang menjadi pelatih timnas basket Indonesia di SEA Games 2017 tersebut.

Coach Cacing yang baru saja sukses mencetak sejarah mengantar timnya, NSH Jakarta, mencapai semifinal IBL Pertamax 2018/2019 akan segera bergerak cepat membentuk timnas. Langkah tersebut, kata dia, akan dilakukan jika sudah ada surat keputusan (SK) dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).

 

"Saya akan bergerak secepatnya begitu SK sudah ada. Namun, walau belum ada SK, saya sudah mulai lihat-lihat data pemain-pemain yang kira-kira bisa fit sama sistem bermain misalnya saya terpilih jadi pelatih timnas. Seperti kemarin nonton final IBL di Bandung langsung adalah bagian dari persiapan data untuk saya," kata peraih Coach of the Year IBL Pertamax 2018/2019 itu.

Mengomentari keinginan pemerintah yang meminta atlet muda diberi kesempatan lebih pada ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara nanti, Cacing sudah punya pendirian. Cacing tidak mempermasalahkan usia, tetapi lebih kepada kemampuan.

"Saya tidak terpaku sama usia tua atau muda, lebih ke siapa saja yang layak untuk main di timnas akan saya panggil dan punya paspor Indonesia pastinya,\" kata dia menegaskan.

Menurut Cacing, pemain naturalisasi di cabang basket sudah hal biasa. Filipina yang dikenal sebagai raja basket Asia Tenggara dengan deretan pemain lokal saja punya pemain naturalisasi. Pemain-pemain tersebut dikenal sebagai Fil-Am (Filipina-Amerika). "Bagi saya, kalau memang ada pemain naturalisasi, akan saya pakai. Kalau tidak ada, saya akan maksimalin yang ada saja," ujar Cacing.

Terkait pemusatan latihan, Cacing akan memilih Serbia sebagai tempat menempa pasukannya. Cacing mengaku tak akan melirik Amerika Serikat seperti pelatih timnas sebelum-sebelumnya. "Kalau saya yang ditunjuk sebagai pelatih timnas, kalau ada bujet, saya mau bawa tryout ke Serbia paling tidak selama satu bulan," kata dia.

Menurut Cacing, Amerika Serikat memang masih merupakan kekuatan basket terbaik di dunia. Namun, saat ini Serbia menurut dia merupakan kekuatan baru yang mulai menguasai Eropa. "Saya pilih Serbia karena secara fundamental basketball baik dan bermain secara teamwork. Tipikal basket Eropa," ujar Cacing.

Kabar mundurnya Ito dari posisi pelatih kepala timnas bola basket putra Indonesia dikonfirmasi oleh manajer timnas Fareza Tamrella, Ahad (24/3) malam. Fictor, yang sejatinya memiliki kontrak menakhodai timnas basket putra hingga SEA Games 2019 di Filipina nanti, dipastikan mundur karena instruksi Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Syailendra Bakrie. Syailendra menginginkan sang pelatih fokus untuk menangani Pelita Jaya Basketball, tim yang juga diketuai Syailendra.

Fareza mengakui ia sudah mendapatkan informasi mengenai pergantian kursi pelatih kepala timnas basket putra semenjak resmi menerima surat keputusan (SK) menjadi manajer tim tersebut untuk SEA Games 2019. "Saat penunjukan saya sebagai manajer timnas basket putra, informasi yang saya terima dari Ketua BTN memang diharapkan untuk berkonsentrasi menangani Pelita Jaya," kata Mocha, sapaan akrab Fareza, saat dihubungi dari Bandung, Ahad malam. n antara ed: gilang akbar prambadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement