REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Ada yang berbeda kala timnas U-23 Indonesia berhadapan dengan Brunei Darussalam dalam laga terakhir kualifikasi Piala Asia U-23 2020 Grup K di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa (26/3) hari ini. Dalam laga ini, tidak ada lagi keriuhan dukungan dari suporter Indonesia.
Suporter Indonesia juga hampir tidak tampak di sekitar Stadion Nasional My Dinh. Di dua laga Grup K sebelumnya, menghadapi Thailand dan Vietnam, para pendukung skuat berjuluk Garuda Muda lengkap dengan pernak-perniknya sudah bersiap di sekitar stadion setidak-tidaknya dua jam sebelum laga dimulai.
Saat itu, suporter Indonesia yang sebagian besar berasal dari luar Vietnam, termasuk dari Tanah Air, datang berbondong-bondong lengkap dengan bass drum, pengeras suara dan Bendera Merah Putih berukuran 10x15 meter. Namun, situasi berbeda di laga ketiga.
Akibatnya stadion lengang, laga timnas U-23 Indonesia menghadapi Brunei Darussalam berjalan dengan relatif hening. Hanya terdengar teriakan-teriakan pemain serta staf kepelatihan masing-masing kesebelasan yang bertanding di lapangan.
"Mungkin ini karena pertandingan Indonesia versus Brunei Darussalam tidak lagi menentukan karena kedua tim dipastikan tidak lolos ke Piala Asia U-23 2020. Lagipula, suporter Indonesia yang ke Vietnam rata-rata datang dengan menggunakan biaya sendiri," ujar salah satu pewarta asal Indonesia Sandy Firdaus.
Pertandingan ini memang tidak berdampak apa-apa bagi kedua tim yang sudah dipastikan tidak lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2020. Sebelum laga itu, Indonesia kalah dua kali dan kemasukan lima gol. Sementara Brunei juga takluk dua kali dengan kebobolan 14 gol.