REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pelatih tim nasional Brunei Darussalam U-23 Stephen Ng Heng Seng menyebut timnas Indonesia U-23 selevel dengan skuatnya. Brunei kalah tipis 1-2 pada laga terakhir Grup K Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa (26/3).
"Bagi saya Brunei dan Indonesia itu sama. Namun, Indonesia unggul secara individu dan pengalaman," kata Stephen usai laga.
Meski Indonesia memiliki kelebihannya sendiri, lanjut pria asal Singapura itu, timnya bisa meredam semua serangan Garuda Muda yang pada akhirnya hanya mencetak dua gol ke gawang Brunei. Brunei bahkan berhasil mencatatkan gol perdananya di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 melalui penalti Azim Izamuddin pada menit ke-85.
Bahkan, partai tersebut bisa saja berakhir imbang 2-2 jika sepakan penalti Nazirrudin Haji Ismail pada menit ke-90+4 tidak ditepis Dimas Drajad. Pada dua laga sebelumnya, Brunei menerima gelontoran gol dari Vietnam (kalah 0-6) dan Thailand (0-8).
"Sebenarnya kami berusaha mendapatkan setidak-tidaknya hasil imbang dari pertandingan melawan Indonesia. Namun, inilah sepak bola, semua bisa terjadi," tutur Stephen.
Ia pun memuji penampilan anak-anak asuhnya yang dinilai bermain baik di laga tersebut. Pemain Brunei sendiri begitu kecewa dengan hasil tersebut yang membuat beberapa dari mereka menangis.
"Mereka menangis karena mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. Akan tetapi, kami gagal mengejar skor. Inilah yang terjadi. Mereka menangis untuk negara mereka, mereka menangis untuk masyarakat Brunei," kata Stephen.
Gol dari Muhammad Dimas Drajad dan Muhamad Rafi Syarahil membawa tim nasional U-23 menaklukkan Brunei. Gol Dimas diciptakan pada menit ke-31, sementara gol Rafi hadir pada menit ke-78 via sepakan dari luar kotak penalti. Gol balasan Brunei ditorehkan melalui titik penalti yang dieksekusi oleh Azim Izamuddin pada menit ke-85.
Dimas melengkapi statusnya sebagai pahlawan saat ia dipercaya menjadi kiper dadakan menggantikan Muhamad Riyandi yang dikartu merah pada akhir laga. Ia membuat beberapa penyelamatan, termasuk menggagalkan penalti Nazirrudin Haji Ismail pada akhir laga.
Pertandingan itu tidak berpengaruh bagi kedua tim yang sudah dipastikan tidak lolos ke Piala AFC U-23 di Thailand, tahun depan.