Rabu 27 Mar 2019 06:12 WIB

Coach Cacing Diharapkan Bisa Rangkap Jabatan

Manajemen NSH akan memberikan perpanjangan kontrak kepada Cacing.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jelang menghadapi Semifinal IBL 2018-2019 pekan depan, tim basket putra NSH Jakarta bersama Peak Indonesia menggelar syukuran bersama para anak yatim piatu dan anak jalanan binaan panti sosial  Bina Remaja Taruna Jaya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2019).
Foto: dok. Istimewa
Jelang menghadapi Semifinal IBL 2018-2019 pekan depan, tim basket putra NSH Jakarta bersama Peak Indonesia menggelar syukuran bersama para anak yatim piatu dan anak jalanan binaan panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen klub Indonesian Basketball League (IBL) NSH Jakarta berharap Wahyu Widayat Jati tepat menjadi arsitek tim. Manajer NSH Jakarta, Yusuf Arlan Ruslim, menyatakan, manajemen klub tak akan menghalangi Wahyu yang saat ini kian dekat duduk di kursi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia.

Namun, Arlan meminta sosok yang akrab disapa Coach Cacing itu tetap menakhodai NSH. Menurut Arlan, manajemen NSH tidak akan keberatan jika Coach Cacing harus menjalani rangkap jabatan.

“Kita akan sesuaikan jadwal latihan agar keduanya dapat berjalan seiringan. Namun, jika Cacing harus melakukan pelatihan nasional (pelatnas) di luar negeri, mungkin perannya cukup digantikan dengan asisten pelatih. Semoga saja bisa berjalan dengan baik keduanya," kata Arlan kepada Republika.

Arlan mengungkapkan, seluruh elemen di NSH sangat bangga dengan dipinangnya Coach Cacing sebagai pelatih timnas. Menurut dia, Coach Cacing memang layak mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Fictor Roring. Ito, sapaan akrab Fictor, sendiri mundur atas alasan pribadi.

“Kami dari NSH tentu bangga terpilihnya Cacing jadi pelatih timnas basket putra. Memang sudah selayaknya dengan apa yang sudah ditunjukkan pada musim ini bersama NSH Jakarta. Mampu mengangkat tim yang tidak diperhitungkan lolos hingga semifinal IBL Pertamax 2018/2019," ujar dia.

Tangan dingin Coach Cacing memang banyak diakui musim ini. Gelar pelatih terbaik 2018/2019 pun berhasil diraih olehnya. Sikap disiplin dalam latihan dan permainan membuat pemain lokal NSH Jakarta yang sebelumnya tidak diperhitungkan mampu tampil mengesankan. NSH bahkan berhasil meraih juara fase reguler dari Divisi Merah.

Langkah mereka terhenti di babak semifinal setelah disingkirkan Satria Muda (SM) Pertamina. Namun, NSH mampu meladeni dengan ketat permainan SM hingga laga semifinal harus memainkan tiga pertandingan. Arlan berharap prestasi ini mampu dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi.

“Tahun ini pencapaian luar biasa, namun kita memang masih kurang di pemain bench, masih agak jauh ketimpangannya. Musim depan kita ingin cari pemain lokal yang lebih baik lagi. Pilihan pemain untuk dirotasi yang menjadi kendala bagi kita,” tuturnya.

Atas keberhasilan Coach Cacing, Arlan bahkan bertekad menambah kontrak pelatih yang pernah mempersembahkan medali perak untuk timnas dalam ajang SEA Games 2017 tersebut. “Dengan apa yang sudah ditunjukkan Coach Cacing selama ini, tentu kita ingin mempertahankannya. Rencana kita akan memperpanjang dua tahun," ujar Arlan.

Arlan menambahkan, saat ini tim NSH Jakarta masih diliburkan. NSH baru akan mulai dikumpulkan dan berlatih lagi pada 4 April mendatang. “Tim masih, nanti latihan biasa, di GOR Sunter (Jakarta), biasanya kita latihan setiap hari jam 12.00-16.00, pemain nge-gym dulu satu jam, setelah itu baru latihan teknik tiga jam. Untuk latihan fisik pada Rabu dan Jumat setiap pekannya," papar dia.

Cacing pun sudah siap andai penunjukan resmi dilakukan. Dia menegaskan, kapan pun timnas membutuhkan, dia akan selalu menerima tanggung jawab yang diberikan. "Saya selalu siap membantu apa saja kalau untuk urusan sama timnas. Manajer tim nasional (Fahreza Tamrela) sudah berbicara dengan saya, kalau dia sudah ditunjuk menjadi manajer," kata Cacing kepada Republika.

Cacing mengatakan, medali perak adalah target yang paling realistis untuk timnas di pentas SEA Games 2019 Filipina. Menurut dia, Filipina masih menjadi kekuatan yang sulit dijinakkan.

"Jika melihat peta kekuatan yang ada di Asia Tenggara saat ini, target realistis adalah mempertahankan medali di SEA Games 2017 lalu, yakni meraih medali perak," ujar sosok yang jadi pelatih timnas basket Indonesia di SEA Games 2017 tersebut.

Mantan pemain SM ini akan segera melakukan gerak cepat membentuk timnas. Langkah ini, kata dia, akan dilakukan jika surat keputusan (SK) dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).

"Saya akan bergerak secepatnya begitu SK sudah ada. Namun, walau belum ada SK, saya sudah mulai lihat-lihat data pemain-pemain yang kira-kira bisa fit sama sistem bermain, misalnya, saya terpilih jadi pelatih timnas. Seperti kemarin nonton final IBL di Bandung langsung adalah bagian dari persiapan data untuk saya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement