Ahad 31 Mar 2019 06:38 WIB

Unsur Terpenting untuk Sukseskan MotoGP 2021 di NTB

Sirkuit jalan raya punya karakter yang harus lebih diwaspadai.

Rep: Fitriyanto/Muhammad Nursyamsyi / Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika. Foto area Kuta Beach Park the Mandalika di kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika. Foto area Kuta Beach Park the Mandalika di kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Faktor keamanan dalam lomba balap motor paling bergengsi Moto Grand Prix (MotoGP) yang rencananya akan digelar di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), wajib diperhatikan. Pengamat otomotif Indonesia, Alfonsus Judiarto, mengingatkan, MotoGP 2021 jangan sampai memakan korban. Ini karena lomba akan digelar di sirkuit jalanan.

“Rencananya sirkuit yang akan digunakan di MotoGP 2021 Mandalika adalah sirkuit jalan raya. Jika sirkuit jalan raya, hal yang harus diperhatikan adalah faktor keamanan, baik itu keamanan untuk pembalapnya maupun untuk penontonnya,” ujar dia kepada Republika, kemarin.

Alfonsus mencontohkan Sirkuit Monako, yang juga digunakan sebagai jalan raya, kerap terjadi insiden setiap kali diadakan balapan. Sejumlah ruas jalan mesti ditutup untuk membentuk trek balapan sedemikian rupa. "Namun, mungkin keuntungannya kalau di Mandalika kan bukan jalan perkotaan, melainkan alam. Jadi, ini bisa lebih diminimalisasi kans insidennya," kata dia.

Mantan ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta ini berharap agar pelaksanaan MotoGP 2021 Mandalika nanti berjalan lancar. Satu yang tak kalah penting, kata dia, jangan sampai rencana ini hangus dan tinggal wacana.

Menurut Alfonsus, pendanaan adalah hal paling utama dalam menggelar balapan kuda besi paling bergengsi di bumi tersebut. Namun, menurut dia, berapa pun biaya yang dikeluarkan, itu akan sebanding dengan manfaat yang didapatkan tuan rumah.

"Kita sudah awali tahun 2017 dengan menggelar MXGP di Pangkal Pinang dan MXGP 2018 di Semarang, yang merupakan bagian dari seri motocross dunia. Walaupun dengan babak belur karena dana yang terbatas, kita mampu sukseskan ajang MXGP. Dampak kegiatan MXGP bagi kedua kota penyelenggara Pangkal Pinang dan Semarang begitu luar biasa. Apalagi, nanti sekelas MotoGP,” kata dia.

Alfonsus menambahkan, jika MotoGP 2021 Mandalika berjalan sesuai kontrak, masyarakat langsung yang akan merasakan dampak positifnya. Paling signifikan, ekonomi rakyat yang bertumpu kepada pariwisata akan berkembang pesat tak hanya ketika balapan MotoGP digelar. Bahkan, sehari-hari pun ekonomi Mandalika akan hidup karena nilai historis dari jalanan di sana bekas digunakan MotoGP.

“Semoga MotoGP 2021 Mandalika nanti terlaksana dengan baik dan banyak pihak yang mendukung kegiatan olahraga profesional indonesia ini karena akan banyak menjaring wisatawan internasional ke Indonesia, khususnya ke Lombok dan sekitarnya," ujar dia.

Dia menilai industri wisata di Lombok yang sempat terpuruk pascagempa beberapa waktu lalu akan bangkit dengan adanya MotoGP. Bahkan, Alfonsus yakin nama Lombok akan melebihi harumnya Monako.

"Dalam perjalanannya, kesulitan dan kekurangan pasti akan dijumpai di perhelatan pertamanya, tapi setelah itu pasti akan lancar. Apalagi, kita mendapat dukungan penuh dari Dorna (panitia balapan MotoGP)," ujar dia.

Sosok yang berpengalaman menggelar lomba balap motor baik road race maupun motocross, skala nasional dan internasional ini percaya bangsa Indonesia punya kemampuan menggelar MotoGP. Dia mengambil contoh suksesnya event internasional Asian Games 2018 yang menuai hujan pujian.

“Jadi, asalkan mendapatkan dukungan, khususnya dukungan penuh dari pemerintah dan pihak lainnya, pasti kita bisa menjadi tuan rumah MotoGP 2021 Mandalika dengan sukses," kata dia.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyebut pemerintah akan membangun empat infrastruktur utama untuk mendukung suksesnya MotoGP 2021. Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, mengatakan, saat berkunjung ke NTB belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan hal tersebut.

"Ada empat infrastruktur yang akan segera dibangun sesuai perintah Presiden Jokowi adalah pembangunan rumah sakit internasional di Lombok Tengah, rehabilitasi dan penyempurnaan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat, perpanjangan landasan pacu Bandara Internasional Lombok (BIL), dan pembangunan akses jalan nasional dari BIL ke Mandalika," kata Zul dalam keterangan resminya kepada Republika.

Zul menambahkan, seluruh infrastruktur tersebut direncanakan masuk dalam penganggaran APBN. Itu mencakup infrastruktur bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya, serta bidang perumahan dan kawasan permukiman. Rencana pembangunan yang idealnya terealisasikan dalam tempo dua tahun ini sudah didiskusikan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (26/3) lalu.

"Kami sangat berharap rencana ini bisa segera dieksekusi," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement