REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gol Gabriel Jesus pada menit keempat menjadi satu-satunya gol yang tercipta saat Manchester City menghadapi Brighton and Hove Albion pada babak semifinal Piala FA, Sabtu (7/4) malam WIB. Namun, gol itu sudah cukup untuk mengantarkan The Citizens ke partai puncak Piala FA.
Ini menjadi partai final kedua City di kancah kompetisi bergengsi pada musim ini. Sebelumnya, The Citizens mampu menjadi yang terbaik di partai final Piala Liga Inggris, saat mengalahkan Chelsea lewat babak adu penalti, Februari silam. Itu pun menjadi trofi perdana kompetisi bergengsi City pada musim ini.
Dengan keberhasilan melangkah ke babak final Piala FA, City pun terus menjaga peluang untuk bisa meraih empat trofi, tiga di kompetisi domestik dan satu Liga Champions, pada musim ini. Di partai final Piala FA, City masih akan menunggu pemenang di laga semifinal lainnya, antara Wolverhampton Wanderers kontra Watford, yang baru akan digelar pada Ahad (7/4) waktu setempat.
Menghadapi Brighton, pelatih Pep Guardiola mempercayakan satu tempat di lini depan City kepada Gabriel Jesus. Pemain asal Brasil itu disokong Raheem Sterling dan Bernardo Silva, yang diplot sebagai pemain sayap. Sementara di lini tengah, Kevin De Bruyne akhirnya kembali tampil setelah sempat mengalami cedera. Pun dengan kehadiran Benjamin Mendy, yang tampil di posisi bek kiri.
Tidak perlu waktu lama buat City untuk bisa mencatatkan keunggulan. Laga baru berjalan empat menit, juara bertahan Liga Primer Inggris itu sudah mampu unggul lewat aksi dari Jesus. Eks winger Palmeiras itu sukses memanfaatkan umpan silang dari De Bruyne dan melepaskan sundulan dari dalam kotak penalti Brighton.
Kendati begitu, Brighton bukan tanpa perlawanan. The Seagulls mencoba mengancam lewat eksekusi-eksekusi bola mati, terutama lewat tendangan penjuru. Namun, penampilan solid lini belakang City, yang digalang Aymeric Laporte dan Nicolas Otamendi terbukti masih terlalu tangguh.
Sayangnya, laga ini sempat diwarnai dengan aksi tidak terpuji Kyle Walker yang kedapatan menanduk salah satu pemain Brighton. Beruntung buat City, wasit tidak memberikan kartu merah buat bek sayap asal Inggris tersebut. Guardiola akhirnya memutuskan untuk mengganti Walker dengan Danilo pada babak kedua.
Pada menit-menit sisa laga, City mampu menjaga dominasi atas Brighton. Bahkan, City mampu mengendalikan permainan lewat penguasaan bola mencapai 70 persen. Kendati begitu, di laga tersebut, City dinilai tampil dibawah standar penampilan mereka, terutama di lini serang.
Mampu tampil mendominasi, City seharusnya bisa menambah gol dan memastikan keunggulan mereka. Di sepanjang laga yang digelar di Stadion Wembel itu, City tercatat hanya bisa mencatatkan empat shots on goal dari 13 tembakan. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri buat Guardiola meraih kemenangan di sisa laga pada musim ini dan akhirnya mengantarkan City menjadi tim Inggris pertama yang mampu meraih empat gelar sekaligus dalam satu musim.