REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas BMX Indonesia terutama di sektor putra bertekad mempertahankan predikat juara Asia pada Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019. Asian BMX Cycling Championship digelar di Sirkuit Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, 13-14 April.
"Harapannya seperti itu. Kami sangat serius menyiapkan tim untuk kejuaraan ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa (9/4).
Bukan tanpa alasan ISSI menargetkan juara. Sebab, Asian BMX Cycling Championship 2019 juga sebagai kejuaraan untuk mendulang poin sebelum bisa lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Pada Asian BMX Cycling Championship 2019, timnas diperkuat pembalap terbaiknya saat ini yaitu juara Asia BMX 2018 Rio Akbar. Berikutnya peraih perak Asian Games 2018 I Gusti Bagus Saputra, pembalap senior Toni Syarifudin, dan pembalap muda Fasya Ahsana Rifki.
Fasya Ahsana Rifki merupakan pebalap berusia 19 tahun yang baru saja naik kelas ke senior. Pembalap Jawa Tengah ini merupakan juara pertama junior Men Junior Internasional BMX dan urutan ketiga dalam Men Junior Asian BMX Championship 2018.
"Semoga dengan komposisi ini kita bisa bicara banyak. Apalagi pebalap kita sangat familiar dengan lintasan yang bakal digunakan. Fasya kemampuannya juga tidak diragukan lagi," kata manajer timnas balap sepeda Indonesia Budi Saputra.
Selain mengirimkan tim senior, PB ISSI juga mengirim satu pembalap BMX junior yaitu Yossi Saputra. Pebalap berusia 17 tahun asal DKI Jakarta ini merupakan juara junior di kejuaraan internasional di Banyuwangi.
Untuk sektor putri elite, Indonesia hanya mengirimkan satu pembalap, yaitu Wiji Lestari yang juga peraih perunggu Asian Games 2018. Hal tersebut terjadi karena salah satu pembalap andalan yaitu Elga Kharisma Novanda masih dalam pro penyembuhan cedera.
"Untuk pelatih kami mengirim dua orang. Nurwarsito dan Ari Kristanto," kata Budi Saputra.