Kamis 11 Apr 2019 16:32 WIB

Teknologi Mesin F1 Dikritik Sesepuh Renault

Perlu ada keseimbangan antara tenaga manusia dengan peraturan mesin hibrida.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Balap mobil F1
Balap mobil F1

REPUBLIKA.CO.ID, ESSONNE -- Teknologi mesin yang berlaku pada seluruh mobil peserta Formula One (F1) dikritik oleh mantan pembalap sekaligus penasihat tim Renault, Alain Prost. Ia menilai, olahraga F1 harus lebih manusiawi dalam penerapan teknologi.

"Kami harus memanusiakan olahraga ini, (untuk) pembalap dan teknisi. Kami harus menekankan sisi manusia dan mungkin sedikit mengurangi fokus pada teknologi," kata Prost seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (11/4).

Saat ini, pihak penyelenggara F1 menerapkan regulasi mesin turbo-hibrida V6 yang mengedepankan efisiensi dan teknologi tenaga listrik. Peraturan yang berlaku sejak 2014 itu menggantikan ketentuan penggunaan mesin standar V8 dan V10.

"Kami dalam periode di mana kami memiliki banyak teknologi, banyak data. Teknologi itu fantastis dan bagi para pabrikan mesin besar juga sangat bagus. Karena sekarang kompetisi semakin terhubung dengan masyarakat," ujar Prost.

Menurut Prost, perlu ada keseimbangan antara tenaga manusia yang masih diandalkan pada penggunaan mesin V-8 dan V10 dengan peraturan mesin hibrida yang memanfaatkan energi listrik. "Jelas, kami masih butuh pengembangan teknologi yang ekstrem, tapi kami harus menemukan keseimbangan."

Jika keseimbangan teknologi dan peran manusia dapat seimbang, menurut Prost, ajang balap F1 akan lebih kompetitif karena menuntut kecerdikan setiap anggota tim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement