REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Marcello Lippi mengklaim kegagalan Juventus di turnamen Liga Champions musim 2018/2019 karena faktor kurang beruntung. Padahal, kata Lippi, Bianconeri sudah memiliki pemain bintang.
Lippi merupakan pelatih Juventus terakhir yang menjuarai gelar Liga Champions pada 1996. Namun sayang, Nyonya Tua tak mampu mengakhiri puasa gelar setelah tumbang 2-3 dari Ajax Amsterdam pada babak perempat final.
"Juve memberi saya kepuasan internasional pertama saya yang luar biasa," kata dia kepada Rai Radio, disadur Football Italia, Rabu (24/4).
Pria berusia 71 kemudian mengingat kisa manis bersama Bianconeri. Setahun sebelum menjuarai Liga Champions ia bersama Alessandro Del Piero dan kolega sukses memenangkan gelar Scudetto dan Coppa Italia.
Kesuksesan itu berlanjut dalam skala lebih besar dengan memenangkan Liga Champions dan mengangkat Piala Interkontinental.
Adapun komposisi pemain Juventus saat ini dikatakan sangat mumpuni untuk menyabet gelar ketiga mereka. Namun, kenyataan berbanding terbalik, kedatangan Cristiano Ronaldo masih belum mengakhiri mimpi berkepanjangan fan Juventus.
"Pemain hebat diperlukan untuk memenangkan Liga Champions dan kemudian rasa memiliki yang besar dibutuhkan, keinginan untuk membuat diri Anda tersedia bagi orang lain. Musim ini mereka tidak beruntung karena kekurangan pemain besar di saat-saat yang menentukan," sambung dia.
Pria yang sukses mempersembahkan trofi Piala Dunia 2006 untuk timnas Italia menambahkan, absennya Giorgio Chiellini menjadi salah satu lubang yang ditinggalkan Juve ketika berhadapan dengan Ajax. Ia memandang bek berusia 34 tahun tidak kalah penting dengan peran Ronaldo bersama Juventus. Terlebih Chiellini merupakan sosok kapten sepeninggal Gianluigi Buffon ke Paris Saint-Germain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika