Ia sempat bersanding dengan Victor Osmond Tarigan, pria kelahiran 1991 itu sukses meraih gelar di beberapa turnamen bergengsi. Seperti Juara 1 Ganda Taruna Putra Kejurprov 2007 Jakarta dan runner up Djarum Sirkuit Nasional Open 2009.

 

Namun pada 2010, karier Adzka memutuskan berhenti dari dua atlet setelah dirinya diterima bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Lingkungan Hidup.

 

Delapan tahun kemudian, dirinya kembali ditawari berkecimpung di dunia bulutangkis setelah Rudy Gunawan Haditono, menawarkan posisi pelatih ganda putri.

 

"Saya melihat Adzka sejak di jaya raya adalah pemain yang pintar. Kebetulan kami sedang butuh staff pelatih, jadi saya pikir Adzka bisa bantu," kata Rudy.

 

Adzka yang menerima tawaran tersebut, mengaku sempat ragu setelah mengetahui dirinya bakal melatih pemain kelas dunia. Meski tak menembus kompetisi tertinggi saat masih berstatus pemain, dirinya berharap dapat menorehkan sukses dalam peran kepelatihannya sesuai bimbingan Richard.

 

"Kak Richard terbukti bertangan dingin. Sementara Kak Reony bisa sukses di Jepang. Saya belajar banyak dari mereka dan berharap bisa menyamai atau melebihi kesuksesan mereka sebagai pelatih," ujar Adzka.

 

Dukungan pun datang dari pemain bulutangkis senior Indonesia, Tontowi Ahmad. Selama lebih dari setahun Adzka melatih ganda campuran, ia menilai banyak kontribusi yang diberikannya terutama soal motivasi dan pengalaman. 

 

"Adzka itu rajin sekali, enak diajak diskusi dan sangat membantu terutama dalam mengamati pergerakan lawan. Orangnya teliti sekali," ucap Tontowi.