REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan tidak ada batasan usia tertentu bagi para atlet yang ikut serta dalam kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Meski demikian, KOI menegaskan bahwa pihak kontingen perlu fokus dalam pelibatan atlet muda.
Sekretaris Jendral KOI, Helen Sarita mengatakan, pihaknya tidak mengkhususkan kelompok usia tertentu yang diproyeksikan berpartisipasi dalam olimpiade. Namun, atlet muda perlu dijadikan fokus pembinaan untuk variasi kontingen dan regenerasi.
"Kalau dari KOI harus fokus kepada atlet yang muda. Tapi untuk kepentingan bangsa tidak menutup kemungkinan (melibatkan atlet senior). Jadi tidak ada diskriminasi," kata Helen saat ditemui di kantor KOI, Jakarta, Senin (29/7).
Jelang Olimpiade 2020, KOI juga fokus terhadap pemberdayaan atlet yang berprestasi beberapa waktu terakhir, semisal Eko Yuli dari cabang angkat beban dan para atlet bulu tangkis. "Nanti tunggu hasilnya saja," ujar dia.
Sampai saat ini, KOI belum memastikan jumlah pasti atlet yang akan berangkat ke Tokyo tahun depan. Hal itu disebabkan oleh perbedaan cabang olah raga yang bersifat individual dan tim. "Kami belum tahu yang lolos kualifikasi ini tim atau single. Kalau ditanya kisaran (jumlah atlet) bisa 20-an dari empat cabang unggulan," jelas Helen.