Rabu 01 May 2019 21:41 WIB

Marcelo Lippi akan Kembali Tangani Timnas Cina

Lippi pertama kali tangani timnas Cina sejak November 2016 dan berakhir Januari lalu.

Marcelo Lippi
Marcelo Lippi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pelatih asal Italia Marcello Lippi akan segera mengawali masa tugas keduanya sebagai pelatih tim nasional (timnas) Cina. Salah seorang sumber kepada Xinhua, Selasa (30/4) mengatakan, kontrak selama empat tahun hampir rampung dan Cina memasang target bagi Lippi agar meloloskan timnya ke Piala Dunia 2022.

"Lippi berada di Guangzhou pada Senin (29/4) dan ia telah melakukan pembicaraan dengan para ofisial dari Cina," kata sumber yang dekat dengan Lippi kepada Xinhua. "Negosiasi berlangsung lancar dan kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan walaupun ada beberapa rincian."

Pemain timnas futsal Cina Guan Zhichao memposting sebuah foto pada media sosial miliknya bersama pelatih berusia 71 tahun itu pada Senin di terminal keberangkatan internasional Bandara Baiyun Guangzhou. Lippi kemudian pergi ke Italia setelah negosiasi.

"Saya dan keluarga meninggalkan Guangzhou untuk liburan, sungguh suatu kejutan bagi saya bertemu dia di bandara," kata Guan. "Lippi berada dalam mood yang bagus dan ia sangat baik berfoto dengan saya dan putra saya."

Lippi pertama kali menangani timnas Cina sejak November 2016 dan berakhir Januari tahun ini menyusul kekalahan timnya 0-3 dari Iran pada perempat final Piala Asia. Pelatih asal Italia tersebut memimpin tim Cina meraih 10 kemenangan dan sembilan hasil imbang dalam 30 pertandingan.

Pelatih asal Italia lainnya Fabio Cannavaro berhenti dari posisi pelatih timnas Cina pada Ahad (28/4). Pelatih yang sekarang menangani Guangzhou Evergrande itu mengambil alih timnas Cina bulan lalu dan kalah dalam dua pertandingan melawan Thailand dan Uzbekistan dalam China Cup.

Fan Cina terbelah mengenai kemungkinan kembalinya Lippi. Sebagian yakin pelatih asal Italia itu mampu memimpin Cina ke Piala Dunia, namun yang lainnya mengatakan Asosiasi Sepak Bola Cina telah kembali mengambil keputusan yang salah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement