REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petarung muda Inggris, Jonathan Haggerty berhasil merebut sabuk juara Muay Thai dari tangan seniornya asal Thailand, Sam-A Gaiyanghadao pada laga di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (3/5) malam WIB. Pada pertarungan bertajuk ONE; For Honor tersebut, Haggerty mendapatkan kemenngn lewat angka mutlak.
Kedua petarung langsung saling berbagi serangan sejak awal ronde pertama, dengan berbagai kombinasi pukulan dan tendangan yang bertenaga. Sebuah pukulan jab kiri di ronde ketiga berhasil menjatuhkan Sam-A, dan satu pukulan jab kiri lainnya di ronde kelima. Aksi pertarungan keduanya begitu menegangkan dan ketat sepanjang laga.
Meski bercucuran darah yang membasahi wajah, baik Hagerty maupun Sam-A tak kemudian melamban dalam melakukan serangan. Terutama Sam-A, di usianya yang sudah 35 tahun, pemilik rekor 366 kali kemenangan ini mampu langsung bangkit meski beberapa kali tersungkur.
Haggerty (kiri) baku hantam dengan Sam-A.
Namun, lawannya, Haggerty menunjukkan tekad besar untuk merebut sabuk juara. Pada akhirnya, ketiga juri memberikan kemenangan kepada petarung berusia 22 tahun itu untuk mendapatkan sabuk juara ONE Flyweight Muay Thai World Champion.
"Ini sungguh fenomenal, Sam-A adalah legenda, saya sangat senang bisa meraih gelar ini. Terimakasih untuk Anda semua yang memberikan saya dukungan," ujar Haggerty setelah menerima sabuk juara di atas ring.
Kerasnya pertarungan yang berjalan selama lima ronde itu berakhir dengan macam-macam luka di wajah dan tubuh masing-masing fighter. Sam-A dan Haggerty bahkan harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses pengecekan medis secara menyeluruh.