REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet angkat besi nasional, Eko Yuli Irawan ingin memperbaiki total angkatannya di snatch maupun clean and jerk di sejumlah turnamen untuk mengejar poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Atlet asal Lampung itu di Jakarta, Sabtu (4/5), mengungkapkan jika dia harus mampu mempertahankan total angkatan di atas 310 kg untuk mengamankan posisinya untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo.
"Sekarang saja saya sudah digeser oleh (atlet) Cina perolehan poinnya dari nomor satu ke dua dunia. Untuk lolos harus peringkat tujuh dunia," kata pemegang rekor dunia clean and jerk dengan total angkatan 317 kg itu.
Rekor dunia itu diciptakan di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Turkmenistan, September tahun lalu. Merosotnya peringkat Eko disebabkan turunnya total angkatan di dua turnamen pada awal tahun; Piala Dunia Angkat Besi di Fuzhou, Cina dan Kejuaraan Angkat Besi Asia di Ningbo, Cina, di mana total angkatan Eko di kedua ajang itu di bawah 300 kg.
Ke depan, Eko mengincar hasil positif di Kejuaraan Dunia IWF yang akan digelar di Thailand pada September 2019. Selain itu, SEA Games 2019 di Filipina nanti juga akan menjadi ladang perburuan poin kualifikasi Olimpiade 2020.
Tahun depan Eko juga memiliki rencana mengikuti kejuaraan angkat besi Asia. Total, akan ada enam turnamen yang harus diikuti oleh Eko untuk meraup poin kualifikasi Olimpiade.
"Dari enam, tiga sudah jalan. Makanya di kejuaraan dunia (di Thailand) nanti mengisi poin, SEA Games juga isi poin, Asia kosong tidak masalah. Jadi kita fokusnya dari Januari langsung ketemu di Olimpiade tidak masalah. Dari enam kejuaraan paling tidak lima kita ikuti dengan total angkatan di atas 310 kg," ungkap Eko.
"Pengumpulan poin tidak harus peringkat satu kan minimal ketujuh dunia. Jadi tidak perlu nomor satu, yang penting masih zona lolos," katanya menambahkan.