REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pengamat sepak bola Inggris, Chris Sutton mengatakan, Manchester United (MU) harus membangun skuat dengan mempertahankan Paul Pogba di tengah kritikan yang tengah melanda pemain asal Prancis tersebut. Menurut dia, Pogba merupakan kunci permainan MU saat ini.
Sutton memperhatikan, justru performa Pogba menanjak ketika Ole Gunnar Solskjaer datang sebagai pelatih baru MU menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada Desember tahun lalu.
"Jika (Manchester) United ingin mengincar trofi musim depan, mereka harus menjaga Pogba karena dia salah satu yang terbaik. Mungkin orang lain berkata 'Jual Pogba' tapi siapa yang bisa mengganti perannya?" kata Chris dilansir BBC, Senin (6/5).
Sutton menilai, MU yang 'hanya' tampil di Liga Europa musim depan akan lebih sulit untuk merekrut pemain top dunia. Hal tersebut menjadi alasannya untuk mempertahankan Pogba agar lapangan tengah MU tetap terjaga. "Musim ini merupakan yang terbaik baginya. Dia merupakan top skorer klub dengan 16 gol. Itu yang tertinggi setelah dirinya kembali dari Juventus 2016 lalu," ungkapnya.
Sementara itu, mantan pemain MU, Gary Neville menyampaikan bahwa mantan klubnya tidak bermain layaknya sebuah tim. Menurutnya, MU terlalu berharap dari pemain yang tidak memberikan banyak kontribusi bagi klub. "Masih sebuah misteri mengapa Solskjaer masih memainkan Alexis Sanchez. Ia (Sanchez) kehilangan kepercayaan diri, energi, men-dribble, dan mencetak gol," ucapnya.
Neville mengaitkan keadaan yang sedang dialami MU dengan Tottenham Hotspur beberapa musim lalu saat Pochettino--pelatih Tottenham-- bergabung dengan tim asal London Utara itu. Ia mengapresiasi langkah Pochettino yang mendepak banyak pemain yang memiliki gaya permainan individual dan tanpa semangat bermain.
Neville berharap, Solskjaer dapat menerapkan hal yang dilakukan Pochettino agar pemain MU kembali bermain seperti sebuah tim yang utuh. "MU sekarang tidak bermain seperti tim. Semakin saya menyaksikannya, semakin saya yakin mereka bukanlah sebuah tim," tegasnya.