REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promotor tinju Indonesia Raja Sapta Oktohari mendapatkan penghargaan dari World Boxing Council (WBC) Asia atas dedikasinya membangun tinju bersama dengan Mahkota Promotion sepanjang 2018. Okto, sapaannya, mengaku tak menyangka mendapatkan penghargaaan itu. Apalagi, surat pemberitahuan disampaikan pada saat ia masih berada di Uzbekistan.
"Alhamdullilah, bulan Ramadhan dapat penghargaan, mungkin ini rezeki saya," kata okto dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/5).
Berdasarkan surat tertanggal 26 April yang ditandatangani oleh WBC Muaythai Chairman Gen Kovid Bhakdibhumi itu, Okto dinobatkan sebagai Honorary Promoter of the Year 2018.
"WBC Asian Boxing Council mengundang Anda untuk menerima penghargaan Honorary Promoter of the Year 2018 di acara Annual Award Presentation 201 yang berlangsung 22 Mei 2019 di Bangkok, Thailand," tulis WBC Asia dalam surat tersebut.
Bagi Okto, penghargaan sebagai promotor terbaik di Asia bukan kali ini saja. Anak kedua dari empat bersaudara ini juga pernah dinobatkan sebagai promotor tinju dunia termuda oleh World Boxing Association (WBA).
Ia mengatakan, awal menjadi promotor tinju karena ingin mendukung olahraga ini. Sebagai pengusaha, ia melihat peluang itu dan terbukti berhasil.
Saat saya masuk banyak mendapat apresiasi karena pengalaman orang terhadap tinju juga sangat minim. Sebelum saya masuk, ada Boy Bolang dan Aseng yang lebih dulu memulai dan dalam prosesnya saya masuk ke dunia promotor internasional dan berjalan lancar," kata Okto menjelaskan.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) ini berharap dengan adanya penghargaan ini, seluruh promotor Indonesia bisa saling bekerja sama memajukan olahraga tersebut. Para promotor, kata dia, tak perlu berkompetisi supaya tinjunya bisa hidup lagi, kuat lagi, dan animo masyarakat bisa ditingkatkan.
Ia menilai semakin banyak olahraga-olahraga baru yang sensasional. Sehingga, orang melihat tinju menjadi tidak atraktif lagi.
"Nah, ini tantangan buat kami, khususnya promotor sehingga tinju itu bisa menarik dan bisa diterima kalangan orang banyak. Dulu punya pengalaman bagaimana kita mengemas tinju dengan pendekatan berbeda sehingga ibu-ibu dan anak-anak bisa melihat bahwa tinju bukan sebagai olahraga kekerasan tapi olahraga bela diri yang menjunjung sportivitas yang positif buat anak-anak itu," harap Okto.
Okto terbilang cukup konsisten menggelar pertarungan dengan bendera Mahkota Promotion. Nama petinju Daud Yordan merupakan salah atlet yang berada di bawah naungannya.