Rabu 08 May 2019 03:47 WIB

Menjaga Asa ke Final

Kehadiran Son Heung-min diprediksi jadi pembeda laga.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Citra Listya Rini
Pemain Ajax Donny van de Beek merayakan gol kemenangan pada leg pertama babak semifinal Liga Champions 2018-2019 yang berlangsung di Stadion Tottenham Hotspur, London, Rabu (1/5) dini hari.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Pemain Ajax Donny van de Beek merayakan gol kemenangan pada leg pertama babak semifinal Liga Champions 2018-2019 yang berlangsung di Stadion Tottenham Hotspur, London, Rabu (1/5) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM    Gol tunggal Donny van de Beek ke gawang Tottenham Hotspur pada leg pertama semifinal Liga Champions tengah pekan lalu menguntungkan Ajax Amsterdam menjelang laga penentuan di Johan Cruyff Arena, Kamis (9/5) dini hari WIB nanti.

Meski satu kaki sudah di final, Ajax harus tetap waspada dengan kejutan yang bisa dihadirkan the Lillywhites pada leg kedua semifinal di Amsterdam. Jangan lengah, Ajax. Begitu peringatan yang harus diperhatikan Frenkie de Jong cs jika ingin berlaga di final Liga Champions setelah hampir dua dekade atau 20 tahun lamannya tak pernah merasakannya.

Namun, Spurs tak akan membiarkan Ajax melenggang dengan mudah ke partai pamungkas Liga Champions. Klub asal London Utara itu bukan mustahil comeback dan membalikkan keadaan. Apalagi aksi comeback mewarnai Liga Champions musim ini.

Selain defisit satu gol masih terbilang mudah dibalikkan, Spurs juga bisa belajar dari rekor buruk sang tuan rumah Ajax. Tercatat dalam fase gugur De Amsterdammers gagal memetik kemenangan saat bermain di hadapan pendukung sendiri. Itu terbukti pada fase 16 besar, Ajax tumbang 1-2 dari Real Madrid. Selanjutnya, pada peredelapan final mereka ditahan imbang Juventus 1-1. 

Pelatih Ajax Erik ten Hag mewanti-wanti skuat polesannya menjelang laga hidup-mati di Johan Cruyff Arena. "Kami memiliki keuntungan tapi masih ada 90 menit waktu tersisa. Mereka (Spurs) bisa mengahdirkan mimpi buruk," kata Erik ten Hag sebagaimana dilansir laman resmi klub, Selasa (7/5).

photo
Pelatih Ajax Amsterdam Erik ten Hag

Selain modal kemenangan di London, Ajax baru saja memenangkan Piala Liga Belanda seusai menggilas Willem II dengan skor telak 4-0. Otomatis kepercayaan diri dan semangat menyelimuti kubu tuan rumah.

Sebaliknya, tim tamu datang dengan modal kurang bagus menuju ibu kota Belanda. Sebab, Christian Eriksen cs baru saja mengalami kekalahan 0-1 dari Bournemouth di Liga Primer Inggris. 

Nantinya, Ajax diprediksi akan kembali memasang formasi andalan mereka 4-3-3 dengan kembali mempercayai duet lini belakang diisi Matthijs de Ligt, dan Daley Blind. Sedangkan lini tengah masih menjadi milik Lasse Schoene, Donny van de Beek, serta De Jong.

Tercatat dalam 30 pertemuan kedua tim asal Inggris melawan Belanda, kesebelasan asal Negeri Ratu Elizabeth hanya menelan tiga kekalahan, dengan dua diantaranya dicatat oleh Spurs. Saat itu, mereka kalah dari PSV Eindhoven pada 2008.

Menuju Amsterdam, gelandang Spurs, Moussa Sissoko menyebut, timnya akan menjalani pekan terbesar musim ini. Menurut dia, sebuah hal fenomenal jika Spurs mampu membalikkan keadaan dan melaju ke final. Sebagai catatan, Spurs satu-satunya tim tersisa yang tidak pernah memenangkan Liga Champions atau main di partai puncak.

Dalam soal penguasaan bola dan peluang mencetak gol Ajax begitu mendominasi Spurs di London tengah pekan lalu. Namun, the Lilywhites memiliki keunggulan dalam duel udara pada pertemuan pertama dan berhasil memenangi 58 persen duel udara melawan De Joden.

Pelatih Spurs Mauricio Pochettino mengatakan, sepak terjang timnya patut diacungi jempol di Liga Champions musim ini. Menurut dia, sebuah pencapaian yang luar biasa. Spurs melewati berbagai pertandingan sulit di tengah badai cedera pemain.

Pochettino mengatakan, tidak akan kecewa jika akhirnya Spurs tersingkir dari Liga Champions. "Ini pekan yang sangat penting. Tetapi apa pun yang terjadi, saya selalu merasa bangga dengan tim ini, kata Pochettino dikutip Telegraph.

photo
Son Heung-min
Lini serang Spurs bakal bertumpu pada Son Heung-min yang absen pada leg pertama. Penyerang asal Korea Selatan itu telah membuktikan tajinya pada perempat final ketika mencetak tiga gol ke gawang Manchester City.
 
Eks pelatih Manchester United dan Real Madrid, Jose Mourinho bahkan memprediksi kehadiran Son bisa menjadi pembeda pada hasil akhir di Amsterdam. "Duel ini sulit ditebak," kata Mourinho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement