Jumat 10 May 2019 01:57 WIB

Gerakan #UnfollowManchesterUntied

Protes fan Iblis Merah untuk "membangunkan" Ed Woodward.

Rep: Eko Supriyadi / Red: Citra Listya Rini
Para pemain Manchester United saat merayakan gol.
Foto: Martin Rickett/PA via AP
Para pemain Manchester United saat merayakan gol.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER  —  Kekecewaan suporter Manchester United memuncak kepada manajemen klub. Musim 2018/2019 ini boleh dibilang menjadi periode suram Iblis Merah di berbagai kompetisi. Mulai dari Liga Champions, Piala Liga Inggris, Piala FA hingga tak mampu finis di posisi empat besar klasemen akhir Liga Primer Inggris. 

Kehadiran Ole Gunnar Solskjaer yang menggantikan posisi Jose Mourinho sebagai pelatih nyatanya belum mampu membawa Manchester United mendulang prestasi. 

Suporter Manchester United pun meradang dan frustrasi. Mereka menumpahkan rasa kekecewan kepada manajemen klub dengan membuat kampanye #UnfollowManchesterUnited atau memutuskan tak lagi mengikuti akun Twitter resmi klub kesayangan, serta mendorong sesama fan melakukan hal serupa.

Tujuan dari gerakan ini, jika jumlah orang yang tak lagi mengikuti akun Twitter klub (unfollow) dirasa sudah mencukupi, itu bisa jadi semacam pesan untuk "membangunkan" Ed Woodward, bos Manchester United, yang terbilang aktif di media sosial Manchester United. Kampanye ini kali pertama dimunculkan akun bernama The Man Utd Way.

photo
Ed Woodward

Tidak butuh waktu lama, gerakan itu diklaim telah diikuti setara dengan kapasitias penonton di Old Trafford. Performa Manchester United musim ini memang jauh dari harapan. Ini mengingat musim lalu mampu finis sebagai runner-up di Liga Primer Inggris.

Manajemen Manchester United juga dianggap hanya membuat uang dengan pembelian Fred sebesar 53 juta poundsterling dan Diogo Dalot 19 juta poundsterling. Sebab, keduanya gagal bersinar pada musim pertama berseragam Manchester United. Buruknya penampilan pemain lainnya juga membuat fan kehilangan kesabaran mereka. 

''Kami tidak sedang eksperimen media sosial. Kami bukan agensi iklan. Kami ingin melihat @ManUtd kembali sebagai klub sepakbola dan jika turis tidak ingin berhenti pergi ke Old Trafford, berikan suara Anda di sini,'' begitu bunyi kampanye yang sedang ramai di media sosial Twitter yang disuarakan oleh akun The Man Utd Way dikutip dari the Sun, Kamis (9/5).

Baru sehari dikampanyekan, sudah 75 ribu suporter memilih untuk unfollow akun Manchester United tersebut. ''Ya, saya bergabung dengan gerakan unfollow. Kami perlu memberitahu mereka tidak dapat merusak kami seperti itu. Itu tanda protes,' begitu cuitan salah satu suporter di jagat maya.

photo
Suporter Manchester United

Salah satu suporter yang marah mengatakan, ia sengaja mengikuti gerakan itu karena pertahanan Iblis Merah yang bocor. Fan tersebut menyatakan, Ashley Young yang sudah berusia 35 tahun itu masih dijadikan bek kanan.

Phil Jones dinilai tak memenuhi standardisasi dan banyak kesalahan, dan Rojo hanya mencuri gaji setiap pekan. ''Saya akan unfollow Manchester United sekarang,'' ujar suporter lainnya.

Meski begitu, jumlah suporter yang bergabung dengan gerakan tersebut masih jauh dari jumlah pengikut Manchester United sebesar 19,2 juta. Manchester United memang harus merombak skuatnya besar-besaran.
 
Bukan hanya soal belanja pemain, namun juga membeli pemain yang berkualitas. Dalam bursa transfer musim panas tahun lalu, Manchester United praktis hanya membeli dua pemain, yang dianggap sebagai pembelian gagal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement