REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Gagasan Liga Super Eropa menggantikan Liga Champions dinilai oleh mantan striker Brasil Ronaldo sebagai omong kosong. Ia menyatakan klub-klub besar Eropa selama ini memanfaatkan Liga Champions sebagai alat untuk mengeruk uang bagi klub itu sendiri.
Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) pekan ini bertemu dengan perwakilan sejumlah klub besar Eropa untuk membahas proposal pengganti kompetisi elite itu dengan sebuah liga yang melibatkan sistem promosi dan degradasi.
Tetapi dalam satu pekan, saat Liverpool dan Tottenham Hotspur menciptakan comeback yang mempesona guna mencapai final Liga Champions di Madrid, Ronaldo menyatakan setiap turnamen baru akan kesulitan meniru kenikmatan seperti yang saat ini ditawarkan Si Kuping Besar.
"Saya pribadi tidak menganggap akan ada Liga Super Eropa. Untuk mencapai apa yang direpresentasikan Liga Champions saat ini adalah hal yang membutuhkan waktu lama untuk menutupnya," kata pria Brasil yang menjadi presiden klub La Liga, Real Valladolid, dalam jumpa pers, Kamis (9/5). "Saya kira bakal segera ada kesepakatan di mana klub-klub terbesar mendapatkan semakin banyak uang dan mereka menyenangi itu. Bagi saya bodoh saja berusaha menciptakan kompetisi baru di tengah semua sukses yang dilihat dari Liga Champions."
Ronaldo, yang mencetak 34 gol pada 37 penampilan bersama Barcelona antara 1996 dan 1997, juga membela bekas klubnya itu yang ambruk secara dramatis di Anfield, markas Liverpool.
"Lihat musim yang mereka lalui. Barcelona mencapai semifinal Liga Champions, menjuarai La Liga dengan masih menyisakan beberapa pertandingan, mereka berada pada final Copa del Rey, dan itu semua yang tidak boleh Anda lupakan dan campakkan begitu saja," kata Ronaldo seperti dikutip Reuters.
Ronaldo mengakui, sepak bola itu luar biasa dan sulit diprediksi dan ia tak bisa menjelaskannya. "Barca menciptakan banyak peluang, tetapi tidak lolos dan Anda harus bilang Liverpool memang layak menang. Mereka telah menujukkan kekuatan, intensitas, dan kecerdasan emosi yang lebih besar."