Jumat 10 May 2019 16:22 WIB

Ini Pesan BOPI Jelang Gelaran Kompetisi Liga 1 2019

Kick-off Liga 1 2019 akan dimulai pada 15 Mei 2019.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Richard Sam Bera saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan rekomendasi BOPI kepada PT. Liga Indonesia Baru di Kantor Kemenpora, Jumat (10/5).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Richard Sam Bera saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan rekomendasi BOPI kepada PT. Liga Indonesia Baru di Kantor Kemenpora, Jumat (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera menyerahkan rekomendasi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara Liga 1, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia. Kick-off Liga 1 2019 akan dimulai pada 15 Mei 2019.

Sebelum rekomendasi diserahkan, Richard dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1. Pertama, BOPI berharap kepada LIB beserta panitia pelaksana masing-masing kompetisi untuk bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab.

"BOPI menekankan untuk tidak ada lagi tindakan atau aksi kekerasan di dan sekitar pertandingan Liga 1 2019. BOPI akan bereaksi tegas jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," kata Richard di kantor Kemenpora, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).

BOPI berharap kepada PSSI sebagai lembaga federasi sepak bola dapat bertindak tegas, fair, transparan dan bertanggung jawab dalam kaitannya terhadap kompetisi Liga 1 2019. Menurutnya masyarakat Indonesia yang sangat mencintai sepak bola memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap PSSI. Dia meminta PSSI menyediakan pengadil atau wasit yang bersikap profesional dan berintegritas tinggi.

Selanjutnya, BOPI juga berharap kepada seluruh klub yang berlaga di Liga 1 2019 dapat berkompetisi dengan sehat dengan integritas tinggi dan rasa penuh tanggung jawab. Menurutnya, sepak bola profesional merupakan salah satu bisnis berbentuk hiburan olahraga. Sebab itu, ia meminta para pebisnis di industri ini dapat bersikap profesional dan memenuhi kewajibannya terhadap semua pihak.

"BOPI berharap ketidakmampuan klub membayar gaji kepada para pemain di tengah musim kompetisi tidak terjadi lagi pada musim ini dan di masa depan," kata dia.

Kepada pemain, BOPI berpesan agar bersikap sportif dan profesional. Menurutnya, pemain harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat luas terutama para suporter. Pemain dinilai mampu menyampaikan pesan bahwa mereka bisa saling menghormati satu sama lain baik di dalam maupun di luar lapangan.

"Bukan sebaliknya, saling menyerang, melakukan kekerasan fisik satu sama lain sehingga dapat memprovokasi suporter," kata dia.

Selain itu, BOPI juga berpesan kepada suporter agar menjauhi tindakan kekerasan yang terjadi antar suporter. Richard mengaku hal ini merupakan perhatian besar pihaknya agar para suporter bisa meninggalkan praktik anarkis, rasialis, dan provokatif baik di dunia nyata maupun di media sosial. Mengingat tahun lalu, suporter Persija bernama Haringga menjadi korban tewas atas kekerasan antar suporter.

"BOPI sangat berharap tidak ada lagi tawuran antarsuporter di kota mana pun di Indonesia. Apalagi kalau sampai adanya korban tewas, kita berkomitmen bahwa almarhum (Haringga) adalah korban tewas terakhir di persepakbolaan Indonesia," terangnya.

Richard menegaskan kepada para suporter bahwa suporter tim lain bukanlah musuh yang harus dimusnahkan atau dibunuh. Menurutnya, jika suporter bisa duduk bersama dengan damai saat mendukung tim nasional Indonesia melawan timnas negara lain, maka hal serupa bisa dilakukan antar suporter klub.

"Stadion tuan rumah bukanlah benteng yang harus dipertahankan dengan nyawa sendiri ataupun nyawa suporter lawan, suporter lawan adalah sesama penikmat atau pencinta sepak bola Indonesia," kata dia.

Terkahir kepada awak media, BOPI berharap media dapat menciptakan iklim kompetisi yang tajam tetapi suportif dan damai. BOPI meminta agar awak media menghindari penggunaan kata yang provokatif saat melakukan preview maupun review pertandingan.

"Pertandingan sepak bola bukan perang, kobarkanlah semangat fair play dan sportivitas di setiap pemberitaan Liga 1 2019, sehingga dapat menginspirasi para kaum muda yang membaca ataupun menonton berita tentang pertandingan dan pemain yang terlibat di dalamnya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement