REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Interim PT Liga Indonesia Baru (LIB) Dirk Soplanit mengaku tidak merisaukan utang yang masih tersisa kepada klub. Padahal, kick-off Liga 1 2019 akan digulirkan mulai 15 Mei.
"Kalau kita bicara soal utang piutang dalam korporasi seperti PT LIB adalah hal yang biasa, saya rasa wajar," kata Dirk Soplanit di Media Center Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Jumat (10/5).
Dirk Soplanit mengaku masih ada utang yang belum dibayarkan oleh PT LIB sebagai operator, namun tidak terkait langsung dengan Liga 1.
"Nilai utang Liga 1 sudah tidak ada, namun utang kepada Pro Academy U-19. Itu yang harus diselesaikan," ujar Dirk Soplanit.
Menurut Dirk Soplanit, utang piutang dianggap wajar karena utang tersebut akan dikelola setelah PT LIB mendapatkan pemasukan dari sponsor-sponsor yang terlibat dalam liga ini. Dirk Soplanit tidak dapat menjelaskan secara tepat tanggal pelunasan utang tersebut.
Ia menjelaskan bahwa PT LIB akan mengikuti program bisnis yang sudah dibentuk untuk para pemegang saham dan pemilik partai.
"Revenue yang didapat dari sponsor kita atur, nanti kita atur untuk biaya mengelola LIB dan kewajiban-kewajiban yang tertunda dari tahun lalu," tutur Dirk Soplanit.
PT LIB mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) di Kantor Kemenpora, Jakarta Selatan, Jumat. Dirk Soplanit mewakili PT LIB menerima rekomendasi tersebut.