REPUBLIKA.CO.ID, LE MANS -- Pembalap termuda MotoGP, Fabio Quartararo, mengaku lebih tegang dari biasanya menjelang balapan di Le Mans. Dirinya bersama Johann Zarco adalah pembalap tuan rumah yang akan berlaga di kandang sendiri akhir pekan ini.

"Seperti yang kita ketahui, balapan berikutnya di Prancis. Mungkin ini lebih menegangkan dari biasanya. Namun demikian, saya senang sebab banyaknya penggemar menjadi motivasi ekstra," kata Quartararo dilansir dari GPOne, Senin (13/5).

Petronas Yamaha terus mengembangkan struktur dan geometri motor baru bermesin 2019. Quartararo tetap memilih ban lunak (soft tyres) dan 'berpuasa' menggunakan ban keras (hard tyres). "Dengan ban lunak, sensasinya lebih bagus, istimewa di final," katanya.

Berlomba di kandang sendiri memerlukan kepercayaan diri tinggi. Pembalap 20 tahun ini tak ingin terlalu agresif di lintasan, supaya ritme balapannya tetap baik.

"Sekarang saya merasa sangat baik, seperti pole di Jerez kemarin," ujarnya.

Sejauh ini, kesuksesan Quartararo masih terhalang peruntungan. Motornya dua kali gagal di lintasan, meski startnya bagus.

Di Qatar, mesin motornya tiba-tiba mati sehingga ia harus start dari pitlane dan finis ke-16, kurang dari satu detik di belakang Johann Zarco. Di Jerez, pembalap kelahiran 20 April 1999 itu merebut posisi pole, namun terhenti karena gear shifternya bermasalah di lap ke-14.

Tak ada yang menyangkal Quartararo terus berjuang untuk podium di kelas utama. Masih banyak balapan tersisa musim ini. Rasa sakit atas kegagalannya di lapangan sangat mungkin terbalaskan di balapan-balapan berikutnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika