Rabu 15 May 2019 05:57 WIB

Penantian 56 Tahun Atalanta

Atalanta dan Lazio siap bermain all out di final.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Citra Listya Rini
 Skuat Atalanta.
Foto: Paolo Magni/ANSA via AP
Skuat Atalanta.

REPUBLIKA.CO.ID,  ROMA  —  Musim 2018/2019 ini menjadi periode spesial bagi Atalanta. Tim asal Bergamo itu mampu menjadi kekuatan baru sepak bola Italia terbukti dengan laju impresif di Seri A dan Coppa Italia musim ini. 

Atalanta saat ini berada di posisi empat, terpaut satu angka dengan Inter Milan di peringkat ketiga klasemen sementara Seri A. Atalanta mampu menembus zona Liga Champions, bahkan menyalip tim-tim besar di Negeri Spageti. 

Kesuksesan di Seri A juga dibarengi dengan langkah mulus di Coppa Italia musim ini. Atalanta melaju ke final Coppa Italia melawan Lazio di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (16/5) dini hari WIB. Ini merupakan penampilan pertama La Dea di final Coppa Italia sejak musim 1995/1996. 

Ketika itu, Atalanta  kalah dari Fiorentina dalam perebutan trofi Coppa Italia. Satu-satunya gelar Coppa Italia yang pernah diraih Atalanta adalah 56 tahun lalu atau pada musim 1962/1963. Saat itu, Atalanta mengalahkan Torino di final. Kembali berlaga di final Coppa Italia, Atalanta tentu ingin mengakhiri masa penantian mereka selama 56 tahun. 

Skuat asuhan Gian Piero Gasperini memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi menjelang final. Atalanta tercatat tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan terakhir mereka, dengan sembilan kali menang, dan empat kali imbang.  Bahkan Lazio sudah merasakan ganasnya Atalanta musim ini saat dikalahkan dengan skor 1-3 dua pekan lalu. 

photo
Pemain Atalanta Timothy Castagne (kanan) menjebol gawang Napoli pada pertandingan perempat final Coppa Italia di Stadion San Paolo, Napoli, Rabu. Atalanta menyingkirkan Napoli dengan kemenangan 2-1.

Bek Atalanta Timothy Castagne mengatakan, timnya sedang dalam performa terbaik musim ini. Bahkan, Atalanta mampu mengalahkan Juventus di perempat final Coppa Italia, yang merupakan tim terkuat di Negeri Piza. ''Kami merasa percaya diri untuk (pertandingan) final,'’ kata Castagne dikutip dari Football Italia, Selasa (14/5).

Gasperini pun mengakui, mental para pemainnya sedang dalam kondisi maksimal. Padahal, saat menang lawan Genoa di Seri A, Atalanta tidak diperkuat oleh pemain kunci seperti Papu Gomez, Andrea Masiello, dan Rafael Toloi. Kemenangan atas Genoa itu menjadi modal positif the Orobici menghadapi Lazio. 

''Kemenangan itu menempatkan kami pada cara berpikir yang lebih baik menuju final Coppa Italia,'' ujar Gasperini. Ia menambahkan, para pemainnya tak memiliki rasa takut dan keraguan di ruang ganti, karena hanya fokus pada kemenangan. 

photo
Gian Piero Gasperini

Di kubu lawan, pelatih Lazio Simeone Inzaghi menyatakan, timnya belajar dari kesalahan seusai dikalahkan Atalanta dua pekan lalu di Seri A. Bagi Lazio kesempatan menjuarai Coppa Italia musim ini adalah sebuah pencapaian sempurna, pasalnya kini di Seri A tengah dalam situasi sulit karena masih berada di posisi kedelapan dengan 58 angka.

Bahkan Lazio harus berjuang keras supaya bisa mendapatkan satu jatah tiket ke zona Europa musim depan. Kini Lazio seakan mendapat angin segar karena tinggal selangkah lagi mengais trofi Coppa italia. Namun, bukan perkara mudah bagi Biancocelesti menaklukkan Atalanta yang dalam performa terbaiknya musim ini. 

Lazio wajib menjegal pemain yang menjadi andalan Atalanta musim ini, Duvan Zapata. Ya, Zapata adalah aktor penting dari Atalanta mampu menembus partai final sekaligus meraih kesuksesan musim ini. Striker asal Kolombia itu sudah mencetak 22 gol di Seri A, melewati torehan Cristiano Ronaldo dengan 21 gol.

Meski dihadapkan lawan berat, kapten Lazio Senad Lulic menyatakan, timnya siap bermain habis-habisan agar bisa mengangkat trofi Coppa Italia musim ini. ''Kami fokus melawan Atalanta. Kami tahu bagaimana cara untuk memenangkan laga,'' ujar Lulic. 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement