Senin 20 May 2019 05:58 WIB

Buntut Kericuhan, PSS Sleman dan Arema Resmi Disanksi PSSI

Menurut Komdis PSSI, ada tiga pihak yang terbukti bersalah.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Polisi menghalau pendukung yang ricuh saat pertandingan Liga 1 antara PSS Sleman melawan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (15/5/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Polisi menghalau pendukung yang ricuh saat pertandingan Liga 1 antara PSS Sleman melawan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (15/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi mengenakan sanksi pada PSS Sleman dan Arema FC setelah terbukti bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang terjadi di laga pembuka Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5).  Komdis PSSI mengambil keputusan itu setelah melaksanakan sidang, Ahad (19/5).

Menurut Komdis PSSI, ada tiga pihak yang terbukti bersalah, yakni panitia pelaksana pertandingan PSS Sleman, manajemen klub PSS Sleman, dan manajemen klub Arema FC. Panitia pelaksana pertandingan PSS Sleman diberi sanksi penutupan tribun Stadion Maguwoharjo bagian selatan selama empat pertandingan dan denda Rp 50 juta.

"Panpel PSS Sleman gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemain, ofisial, perangkat pertandingan, dan penonton," tulis PSSI dikutip dari laman resminya, Senin (20/5).

Kemudian, PSSI juga menghukum pihak klub PSS Sleman karena para pendukungnya dinyatakan terlibat dalam aksi pelemparan benda, menyalakan suar, dan petasan sehingga pertandingan sempat ditunda selama 55 menit. "Hukuman (untuk PSS Sleman) Rp 155 juta," lanjutnya.

Senada dengan tuan rumah, pihak klub Arema FC pun mendapat sanksi karena aksi pelemparan sehingga pertandingan dihentikan. Sanksi yang disematkan pun lebih ringan dari PSS Sleman, yakni denda Rp 75 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement