Senin 20 May 2019 14:00 WIB

Laila Ali Membangun Reputasi Sendiri

Laila terinspirasi untuk jadi petinju seperti ayahnya, Muhammad Ali, yang melegenda.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Laila Ali menyampaikan penghormatan atas ayahnya Muhammad Ali di panggung BET Awards.
Foto: Reuters
Laila Ali menyampaikan penghormatan atas ayahnya Muhammad Ali di panggung BET Awards.

REPUBLIKA.CO.ID, Laila Ali adalah atlet tinju wanita asal Amarika Serikat (AS). Dia adalah anak dari petinju legendaries, Muhammad Ali.

Tapi bukan karena anak dari Muhammad Ali, Laila disegani di dunia tinju profesional wanita, melainkan berbagai prestasinya yang berhasil dia rebut.

Dikutip dari biography, akhir pekan lalu, Laila dilahirkan di Miami Beach, Florida, AS pada 30 Desember 1977. Dia terinspirasi untuk menjadi petinju seperti ayahnya yang melegenda. Dia kemudian membuat reputasinya diakui sendiri tanpa bergantung kepada nama ayahnya.

Laila memulai debut tinju profesionalnya saat usia 21 tahun, tepatnya pada 8 Oktober 1999 dalam pertarungan melawan April Fowler. Dia berhasil menjatuhkan lawannya hanya dalam waktu 31 detik pada ronde pertama.

Sejak itu, Laila melawan banyak petinju wanita. Pada 2001, ia berhasil mengalahkan Jacqui Frazier-Lyde, putri dari petinju Joe Frazier. Bahkan pertarungan tersebut digambarkan sebagai pertarungan antara Muhammad Ali dan Frazier IV.

Pada tahun 2002, Laila dinobatkan sebagai juara Super Middleweight oleh Asosiasi Tinju Profesional, Asosiasi Tinju Internasional Wanita, dan Federasi Tinju Wanita Internasional. Pertarungan terakhir Laila terjadi pada 3 Februari 2007, di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia mengakhiri kariernya dengan rekor 24-0 termasuk 21 kali KO.

Laila tumbuh di di California Selatan bersama orang tuanya dan kakak perempuannya, Hana. Setelah bermasalah dengan masa remajanya, dia mendapatkan gelar pendidikan dari manajemen bisnis di Santa Monica College.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement