REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli memuji semangat juang para pemainnya meski kalah dengan skor 0-1 saat bertandang ke markas PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta Mattoangin, Makassar, Senin (21/5) malam. Ia menyadari PSM lebih unggul dalam berbagai aspek.
Meski demikian, Rusli melihat pemainnya tidak membiarkan tuan rumah dapat bermain leluasa di depan pendukungnya sendiri. "Kami berhasil meredam kelebihan teknik yang dimiliki PSM. Secara keseluruhan, saya puas dengan militansi yang diperlihatkan pemain," katanya dalam konferensi pers usai pertandingan.
Menurut Rusli, para pemain Semen Padang berhasil mematikan permainan gelandang PSM, Wiljan Pluim, dengan pola permainan ketat. Ia mengklaim, matinya gerak-gerik Pluim mencegah PSM memperbesar keunggulan. "Saya sudah lama mempelajari penampilan Pluim. Sebagai mantan pemain, saya mendapatkan cara untuk mematikannya. Itu yang saya instruksikan ke pemain," ujar dia.
Meski demikian, Rusli mengakui bahwa gol Zulham Zamrun ke gawang Semen Padang merupakan kesalahan pemainnya. Menerapkan strategi deep defending, ternyata pemain lawan dapat memanfaatkan kesempatan dari sisi kiri. "Babak pertama kami seharusnya counter tapi pemain saya terlalu turun (bertahan)," ujar dia.
Sementara, kiper Semen Padang Teja Pakualam menyampaikan bahwa ia dan rekan setimnya sudah mengerahkan seluruh tenaga menghadapi tim sekuat PSM Makassar. Ia berharap, dengan bekal satu gol di tandang, dapat memotivasi rekan-rekannya agar bermain lebih baik di pekan selanjutnya. "Dari pemain sudah berusaha sekuat tenaga," jelasnya.