Selasa 21 May 2019 14:18 WIB

Sambangi SKOI Kaltim, Menpora Jadikan Zohri Sebagai Contoh

Imam menekankan pentingnya motivasi dari dalam diri untuk mencapai hasil terbaik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berfoto bersama pelajar Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI), Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (21/5).
Foto: Republika/Frederikus Dominggus Bata
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berfoto bersama pelajar Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI), Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi menyambangi pelajar Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) di Kalimantan Timur, Selasa (21/2). Dalam pernyataannya di Kompleks GOR Utama Palaran, Simpang Pasir, Samarinda, Menpora mengingatkan para siswa tersebut untuk giat belajar dan berlatih.

Imam berharap lulusan SKOI ini ada yang mewakili tanah air di pentas internasional. "Suatu saat kalian akan bertanding di Asian Games, Olimpiade, biar mata dunia memandang Indonesia," kata Imam.

Menurut Imam, tidak semua anak-anak bisa lolos standar SKOI. Sehingga, segenap individu terpilih wajib mensyukurinya.

Di masa remajanya, Imam mengaku pernah mengikuti tes Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Namun pada akhirnya ia tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan. "Adik-adik ini lebih beruntung dari saya. Dulu saya ikut tes SKO. Nama saya tercantum di daftar yang tidak masuk," ujarnya sembari menampakkan senyum.

Selanjutnya, Imam menekankan pentingnya motivasi dari dalam diri untuk mencapai hasil terbaik. Setelah sekolah dan berlatih, hasrat untuk menang juga penting.

Imam mencontohkan tentang apa yang terjadi pada sprinter Lalu Mohammad Zohri. "Zohri ini tamatan PPLP NTB. Dia dari keluarga biasa saja, tapi motivasinya mengalahkan segalanya. Dia atlet pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade 2020," kata Imam menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement