REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman menyesali kegagalan timnya mengamankan tiga poin dari Kalteng Putra pada laga pekan kedua Liga 1 2019. Persebaya ditahan imbang 1-1 oleh Kalteng Putra di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (21/5).
"Bagi kami, hasil seri di kandang sama dengan kalah," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Laga melawan Kalteng Putra berakhir dengan skor akhir 1-1. Persebaya unggul lebih dulu lewat gol Misbakus Solikin pada menit ke-23. Tapi tiga menit berselang striker senior Kalteng Putra Patrich Wanggai berhasil menyamakan skor.
Djanur, sapaan akrabnya, mengaku kecewa dengan hasil tersebut dan meminta maaf kepada pecinta Persebaya, khususnya bonek-bonita karena gagal meraih poin sempurna di laga perdana di kandang. Menurut dia, banyaknya peluang yang terbuang percuma akan menjadi bahan evaluasi agar saat pertandingan berikutnya tidak terjadi lagi dan meraup tiga poin.
"Semoga lawan PSIS Semarang (kamis 30 Mei) bisa lebih baik dan kesempatan mencetak gol bisa lebih dimaksimalkan," ucap eks-pelatih Persib Bandung tersebut.
Hal senada juga disampaikan kapten Persebaya Ruben Sanadi yang meminta maaf karena belum bisa meraih hasil positif saat melawan Kalteng Putra di stadion sendiri.
"Kami mohon maaf kepada bonek dan bonita. Kami sudah berjuang maksimal di lapangan, tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan," katanya.
Hasil tersebut membuat sekitar 10 ribu suporter yang hadir di stadion kecewa dan enggan menyanyikan "song for pride" seperti yang biasa dilakukan pada awal maupun akhir laga.
Hasil seri melawan Kalteng Putra memaksa Persebaya duduk di peringkat 11 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan satu poin hasil dua pertandingan, yakni sekali kalah dan sekali menang. Sebelumnya, pada laga pembuka Liga 1 pada Jumat (17/5), tim berjuluk Bajul Ijo itu harus mengakui keunggulan Bali United dengan skor 1-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.