REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Peserta Piala Dunia 2022 di Qatar tetap 32 tim. FIFA telah menetapkan hal itu pada Rabu (22/5).
Semula, FIFA berencana menambahkan jumlah peserta Piala Dunia menjadi 48 negara. Namun berbagai permasalahan politik antar negara-negara Timur Tengah membuat rencana tersebut urung terjadi.
Pada Maret 2019, pertemuan Dewan FIFA memutuskan untuk memberi wewenang kepada Presiden Gianni Infantino berekspresi dalam konteks menambah satu lagi negara tuan rumah yang bisa mengakomodasi 16 pertandingan tambahan. Proposalnya diajukan pada Juni 2019.
"Dengan mengikuti proses konsultasi secara menyeluruh dan komprehensif melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan, disimpulkan, proposal tersebut tidak bisa dibuat. Oleh karena itu, keputusannya, FIFA tidak melanjutkan untuk mengejar opsi ini," demikian laporan AP, Kamis (23/5).
Laporan internal FIFA menjelaskan penyebab rencana penambahan negara tuan rumah serta peserta urung terlaksana. Hubungan ekonomi antara Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, dengan Qatar, terputus sejak dua tahun lalu.
Krisis ini menyisakan Kuwait dan Oman sebagai calon pendamping Qatar. Oman tidak tertarik menjadi penyelanggara, sementara Kuwait dinilai kurang memiliki waktu persiapan infrastrukur, dan sebagainya.
Dari segi sponsor pun bermasalah. Qatar memiliki aturan mengizinkan orang asing mengonsumsi bir. Sementara Oman melarang kehadiran minuman beralkohol itu secara total.
Di sinilah letak kerumitannya, di mana sponsor utama Piala Dunia 2022 adalah Budweiser yang merupakan produk bir. Dari semua dinamika di atas, lahirlah keputusan Qatar tetap jadi tuan rumah tunggal dengan peserta masih 32 tim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
