Kamis 23 May 2019 19:12 WIB

Dalam Waktu 45 Menit, Tiket Pocari Sweat Run Habis Terjual

Setidaknya 10 ribu pelari akan ikut dalam Pocari Sweat Run.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Pocari Sweat Run (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pocari Sweat Run (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Kota Bandung, kembali menjadi salah satu tempat berkumpul para pelari dari berbagai daerah. Yakni, melalui perhelatan Pocari Sweat Run pada 28 Juli, sedikitnya 10 ribu pelari akan datang dan ikut dalam ajang lari bergengsi ini.

Menurut Marketing Director PT Amertha Indah Otuska, Ricky Suhendra, perhelatan ajang lari di Bandung menjadi salah satu event yang ditunggu bagi para pelari. Hal ini terlihat, dari penjualan tiket lari yang ludes dalam waktu 45 menit.

Baca Juga

"Penjualan tiket sekarang paling cepat laku," ujar Ricky dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kamis (23/5).

Menurut Ricky, pada tahun lalu tiket Pocari Sweat Run terjual hanya dalam beberapa hari. Tahun ini, banyak pelari yang meminta Pocari menambah slot. Sehingga, panitia menaikan jumlah slot tersebut. Yakni, dari 8 ribu naik 2 ribu menjadi 10 ribu.

"Tapi ya itu, walaupun slot nya ditambah, penjualan tiket habisnya juga kembali cepat. Yakni, hanya dalam waktu 45 menit. Ini, The Most Wanted marathon event dibanding yang lain," katanya.

Bahkan, kata dia, minat untuk ikut dalam Pocari Sweat Run Bandung ini sangat membludak hingga ada pelari yang berani membli slot dengan harga dua kali lipat. Untuk menampung minat para pelari ini, panitia untuk pertama kalinya membuat Pocari Sweat Virtual Run. Di mana para pelari yang tidak sempat atau kehabisan slot di Bandung tetap bisa berpartisipasi dengan berlari di kota atau area masing-masing di tanggal dan jam yang sama saat berlangsung. Antusiasme dengan adanya konsep baru ini tedihat dari partisipasi para pelari mulai dari Sabang hingga Merauke.

"Dengan adanya konsep tersebut event ini ada di Bandung tapi rasa nasional," katanya.

Menurut Ricky, minat masyarakat dari berbagai daerah untuk datang ke Bandung dan mengikuti perhelatan lari maraton dikarenakan kota ini banyak bangunan klasik yang indah dilihat. Selama ini masih sedikit event lari yang ada di perkotaan selain Jakarta. Maka Bandung menjadi tempat kedua setelah Ibu Kota yang banyak dinikmati.

"Lari di kota ini seluruhnya hanya di perkotaan," katanya.

Medali yang diberikan kepada para peserta, kata dia, rencananya didesain langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan konsep Kujang. Berbeda dengan medali tahun lalu berkonsep batik. Selain medali, dalam pocari sweat run Bandung ini akan ada hadiah berupa satu unit mobil untuk peserta lari yang beruntung.

Sementara menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, ia telah menginstruksikan dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) untuk menyajikan berbagai kebudayaan dari Jawa Barat di sepanjang trek lari baik itu untuk 5 km, 10 km, hingga maraton. Kebudayaan tersebut bisa seperti tari-tarian, musik, atau kreasi seni lain yang memang khas dan bisa dinikmati para pelari.

"Di sini harus ada dimensi kultur budaya. Kalau sudah masuk dimensi budaya kreativitas itu tidak terbatas," katanya.

Emil pun kemungkinan akan ikut serta dalam kegiatan ini seperti tahun sebelumnya. Namun, ia terlebih dahulu akan mengecek kesehatan untuk mendapat izin lari sepanjang 5 Km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement