REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali menyatakan, pihaknya tengah menyeleksi klub yang mengajukan diri untuk menggantikan klub Bogor Siliwangi di kompetisi IBL 2019-2020. Hasan menyatakan, ada tiga sampai empat tim yang berminat menggantikan Bogor Siliwangi di IBL.
"Bukan saja berasal dari klub amatir, tetapi juga ada dari klub pribadi. Namun saya tidak bisa bilang nama-namanya," ujar Hasan di Jakarta, Kamis (30/5) malam.
Meski demikian, Hasan mengakui belum sempat berdiskusi apapun dengan klub-klub tersebut. Dia pun berjanji akan segera berbicara dengan klub-klub itu satu per satu.
Klub Bogor Siliwangi dipastikan tidak akan tampil di musim 2019-2020 setelah lisensinya dicabut oleh pihak IBL.
Bogor Siliwangi, yang berganti kepemilikan pada tahun 2017 dari PT Bandung Utama Raya ke PT Neosport Maung Indonesia, dianggap tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya, termasuk untuk melunasi gaji para pemainnya.
Berkaca dari situasi tersebut, pihak IBL bertekad benar-benar menyaring klub baru yang ingin berkompetisi di liga.
"Kami tidak mau kecolongan lagi. Kami harus mengetahui detail soal finansial dan komitmen mereka. Visi harus sama, kalau tidak ya percuma," tutur Hasan.
Pihak IBL menegaskan hanya akan mencari satu klub untuk menggantikan Bogor Siliwangi. Tidak ada peluang IBL 2019-2020 digelar dengan lebih dari 10 tim peserta.
"Kami mau liga dalam kondisi stabil terlebih dahulu sebelum kita berbicara untuk menambah peserta," kata Hasan.
Sementara jika tidak menemukan pengganti Bogor Siliwangi, IBL akan tetap menggelar liga dengan sembilan tim peserta.
"Secara regulasi tidak ada minimal peserta untuk liga. Kalau misalnya hanya ada enam, delapan atau sembilan klub, nanti bagaimana kami mengelola formatnya saja," ujar Hasan.