Sabtu 08 Jun 2019 06:54 WIB

Usai Dituduh Memperkosa, Tayangan Iklan Neymar Ditangguhkan

Neymar membantah semua tuduhan dan mengaku justru menjadi korban pemerasan.

Neymar
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Neymar

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Agen bintang sepak bola Brasil, Neymar, mengatakan pada Jumat (7/6) bahwa ia dan beberapa sponsor telah setuju untuk menangguhkan beberapa tayangan iklan. Ini menyusul tuduhan bahwa Neymar telah memperkosa seorang wanita di Paris, Prancis, pada bulan lalu.

NR Sports, yang memegang hak atas nama dan gambar Neymar, mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa tidak ada kontrak sponsor yang dibatalkan, namun tidak ada pula perincian tentang iklan apa yang akan ditangguhkan.

Baca Juga

"Semua mitra karena alasan yang jelas, waspada dan sadar akan peristiwa yang terjadi," kata pernyataan NR Sports, sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (8/6).

Seorang wanita Brasil menuduh Neymar, 27 tahun, memperkosanya di sebuah hotel di Paris bulan lalu. Polisi Sao Paulo sedang menyelidiki tuduhan terhadap Neymar yang kini bermain untuk klub juara Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Wanita itu mengatakan kepada penyelidik bahwa ia bertemu Neymar di Instagram dan Neymar menyarankan agar bertemu langsung di Paris. Neymar membayar tiket penerbangan serta kamar hotelnya.

Setelah media melaporkan tentang tuduhan itu, Neymar memposting video di Instagram. Ia membantah semua tuduhan itu. Ia mengatakan, justru dirinya adalah korban pemerasan setelah berbagi pesan dengan wanita itu.

Pada Kamis (6/8), Nike Inc mengatakan sangat prihatin tentang tuduhan pemerkosaan itu dan mengajukan pertanyaan seputar sponsornya kepada salah satu bintang sepak bola tersebut.

Perwakilan pers untuk Mastercard di Brasil mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah merencanakan penayangan iklan bertepatan dengan turnamen Copa America bulan ini. Tidak ada laporan di tiga surat kabar terbesar di Brasil bahwa Mastercard telah memutuskan untuk menunda penayangan iklan bersama Neymar di dalamnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement