Rabu 12 Jun 2019 06:20 WIB

Simon: Kekalahan dari Yordania Jadi Pelajaran Berharga

Timnas Indonesia akan menatap laga melawan Vanuatu.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (kiri) saat mengikuti sesi latihan di lapangan ABC Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (7/6/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (kiri) saat mengikuti sesi latihan di lapangan ABC Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (7/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengatakan, tim asuhannya mendapatkan pelajaran berharga dari Yordania. Hal ini diakuinya usai Indonesia kalah 1-4 dari Yordania pada laga persahabatan FIFA di Stadion Internasional Amman, Yordania, Selasa (11/6) malam WIB.

"Kredit tersendiri untuk Yordania. Mereka tim yang kuat, punya teknis bagus. Ini adalah tim (Yordania) yang sama ketika mengalahkan Australia. Alasan utama kami ke sini adalah mendapat lawan tim kuat dan kami mendapat itu," kata Simon usai laga dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (12/6).

Baca Juga

Menurut Simon, setiap individu tentu menginginkan kemenangan pada laga tersebut. Meskipun harapan tersebut gagal tercapai, setidaknya, lanjut dia, tim bisa mendapatkan pelajaran berharga. Ia pun berharap pada laga selanjutnya timnas Indonesia bisa mengevaluasi diri dan melakukan persiapan yang lebih matang.

"Hari ini, kami semua ingin menang, tapi ya pemain harus belajar. Ambil pertandingan ini sebagai pengalaman. Harapan kami bisa belajar. Yordania adalah tempat yang susah untuk bermain. Namun kalau misalnya kami balik ke sini lagi, tentu persiapan akan lebih baik. Karena kami sudah tahu. Kami tahu sejak awal bakal susah," jelas Simon.

Pelatih asal Skotlandia ini mengaku optimistis timnas Indonesia akan lebih baik lagi saat menatap laga uji coba selanjutnya melawan Vanuatu. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 Juni mendatang.

"Masih ada pertandingan di Jakarta, di rumah kita. Menuju pertandingan itu kami akan pulang dengan kepercayaan diri. Saya tidak mau bicara kesalahan individu pemain. Saya lebih ingin error (kesalahan) mereka sebagai pembelajaran supaya lebih berkembang," kata pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement