Kamis 13 Jun 2019 23:00 WIB

Ferrari Belum Temukan Solusi Kelemahan di Mobilnya

Tim Ferrari belum menemukan kelemahan dari performa mobilnya musim ini.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
 Pebalap Ferrari Sebastian Vettel meninggalkan pit stop di GP Kanada, Montreal, Ahad (9/6).
Foto: AP
Pebalap Ferrari Sebastian Vettel meninggalkan pit stop di GP Kanada, Montreal, Ahad (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Kepala tim Ferrari, Mattia Binotto mengatakan kecepatan mobilnya di GP Kanada bukan berarti Scuderia menemukan jawaban atas kelemahan selama ini. Meski gagal juara, mobil Ferrari yang ditunggangi Sebastian Vettel dan Charles Leclerc menunjukkan dominasinya di Kanada atas Mercedes.

Kecepatan Vettel dan Leclerc menunjukkan Ferrari mempunyai mobil yang dapat bersaing dengan Mercedes. Kendati demikian, Binotto menegaskan masalah mendasar timnya belum bisa dikatakan telah teratasi.

Baca Juga

Secara khusus, masalah yang dihadapi Ferrari mengenai kinerja ban. Binotto menilai kecepatan mobil Ferrari di Kanada lebih disebabkan oleh trek yang cocok. "Kami tahu itu adalah sirkuit yang lebih peka daya, dan itu terbatas di belakang bukan di depan (terbatas) seperti Barcelona," jelas Binotto dikutip dari motorsport, Kamis (13/6).

Binotto menilai trek di Kanada mirip dengan yang ada di Bahrain dan Barcelona. Tetapi Binotto tak bisa memungkiri bahwa mobilnya semakin dekat dengan Mercedes meskipun sampai kapan bisa menyalip mereka.

Binotto menjelaskan perjalanannya di Kanada. Pada sesi latihan hari Jumat, Ferrari mengalami kesulitan. Binotto pun gembira bisa mengatasi kelemahan tersebut dengan cepat. Padahal mobil yang digunakan persis seperti yang digunakan di Spanyol.

"Kita perlu bekerja dan berusaha untuk meningkatkan, karena akan ada ras lain yang bukan Kanada. Kita perlu terus berjuang dan menantang mereka," kata Binotto.

Ferrari sedang dalam proses mengerjakan konsep baru untuk mobilnya. Harapannya bisa membantu mengelola penggunaan bannya lebih baik. Karena ban menjadi masalah Ferrari selama beberapa balapan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement