REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Keberadaan Neymar Jr dan Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG) ternyata memberikan kerumitan tersendiri bagi pelatih Thomas Tuchel. Ia disebut-sebut merasa sulit untuk mengatur ego kedua pemain bintang itu secara bersamaan. Harus ada yang dikorbankan untuk menjadikan internal klub kembali adem. Sebab Tuchel kesulitan meredam ambisi personal para pemain, khususnya Neymar dan Mbappe.
Mbappe dan Neymar menjadi pencetak gol terbanyak PSG dan keduanya dilaporkan sangat terobsesi untuk memenangkan Ballon d'Or. Alhasil, untuk menghindari permasalahan makin rumit, PSG dilaporkan akan melepas salah satu pemain tersebut.
"Jika ada yang harus pergi, kami akan menyelesaikannya," kata Tuchel dilansir Marca, Rabu (19/6).
Pemain asal Brasil Neymar dianggap sosok yang bakal didepak manajemen PSG dari Parc des Princes. Selain, demi mengurai perpecahan ruang ganti, kabarnya Presiden Nasser Al-Khelaifi sudah mulai gerah dengan ulah eks bintang Barcelona itu di luar lapangan. Sementara di atas lapangan, Neymar kerap absen karena cedera.
Pengusaha asal Qatar itu menegaskan, pemain PSG harus lebih bertanggung jawab kepada klub. Jika tidak, ia tak segan untuk mendepak sang pemain, termasuk Neymar.
"Kami tidak menginginkan perilaku selebritas. Mereka yang tidak setuju bisa pergi. Tidak ada yang memaksa Neymar untuk menandatangani kontrak untuk PSG," tegas Al-Kheilafi pada France Football.
Lebih lanjut Al-Khelaifi menyampaikan bahwa Mbappe tidak masuk dalam daftar kandidat pemain yang akan mereka lepas di bursa transfer musim panas. Tetapi kemungkinan untuk melego Neymar sangat besar, dengan dua klub Spanyol Barcelona dan Real Madrid tertarik mendapatkannya.