Kamis 20 Jun 2019 13:07 WIB

Ini Faktor Salah Geram Lalu Dinasihati Syekh Al-Azhar Mesir

Salah berjanji melaksanakan nasihat Syekh al-Azhar.

Reaksi Mohamed Salah sesaat setelah mencetak gol ke gawang Bournemouth  pada pertandingan Liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth di Anfield Stadium, Liverpool, Sabtu (10/2).
Foto: Rui Vieira/AP
Reaksi Mohamed Salah sesaat setelah mencetak gol ke gawang Bournemouth pada pertandingan Liga Inggris antara Liverpool melawan Bournemouth di Anfield Stadium, Liverpool, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Bintang klub sepak bola Liverpool Inggris, Mohamed Salah mendapat nasihat dari pemimpin tertinggi al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad at-Thyayyib. Nasihat tersebut disampikan Syekh Ahmad langsung kepada Salah melalui sambungan telepon saat Salah tengah berlibur di kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri beberapa waktu lalu. 

“Saya menasihatimu untuk selalu rendah hati, dialah jalanmu menuju puncak kejayaan lebih dan lebih, teruslah dukung kebenaran, cintai fakir dan membantu dhuafa,” kata Syekh Azhar, sebagaimana dilansir dari Alarabiya, Kamis (20/6) seraya mengapresiasi perilaku Salah dan potret mulia Muslim yang hidup di masyarakat Barat dan mendoakan Salah mendapat bimbingan, penjagaan, dan pertolongan.

Baca Juga

Mendapat doa tersebut, Salah berjanji akan memegang teguh petuah Syekh Azhar dan menegaskan akan berupaya berbaiksangka terhadap para pendukung, keluarga, dan negaranya. 

Sebelumya, Salah mendapat kritikan pedas setelah dia sempat marah ketika pulang kampung ke tanah kelahirannya, Najreh, Provinsi Gharbiya, Mesir. Pada 4 Juni lalu, saat perayaan Idul Fitri, Salah marah lantaran tak bisa ikut menunaikan shalat Idul Fitri berjamaah. Hal itu terjadi akibat puluhan warga dan sejumlah wartawan tak menghargai privasinya. Mereka berebut dan rela berdesak-desakan untuk meminta berfoto bersama Salah. 

Kekesalannya itu dia sampaikan dengan menuliskan status di akun twitternya yang berbunyi: ”Yang terjadi sebagian wartawan dan warga tidak mau tahu saya hendak pergi shalat Id, mereka tak mengerti arti cinta, tak punya rasa menghargai privasi dan profesionalisme.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement