REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Mercedes Valtteri Bottas menyatakan perburuan gelar juara Formula Satu (F1) musim 2019 masih terbuka lebar. Bottas bersaing dengan satu timnya Lewis Hamilton. Hamilton unggul 29 poin atas Bottas dan memimpin klasemen sementara pembalap.
Dengan 14 balapan tersisa, masih ada total 364 poin yang bisa diperebutkan hingga akhir musim balapan Formula 1. Itu yang menjadi acuan Bottas menjaga optimisme.
"Aku tak ragu. Aku masih ingat kemenangan terakhirku, pole position terakhirku, masih seperti kemarin," kata Bottas jelang GP Prancis, seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis (20/6).
"Jarak poin dengan Lewis masih memungkinkan. Ada 14 balapan tersisa dan itu adalah poin yang banyak, jadi aku harus mencoba meraih kemenangan itu, mengemas poin yang banyak."
Musim ini, pembalap asal Finlandia itu menemukan performa yang lebih baik dari tahun lalu. Ia memenangi balapan seri pembuka di Australia dan mengungguli rekan satu timnya.
Walaupun meraih tiga pole position musim ini, lebih banyak dari Hamilton yang hanya dua, Bottas hanya mampu menambah satu kemenangan di Baku sementara rekan satu timnya telah mengemas lima podium juara.
Bottas mendapati pekan yang sulit di GP Kanada dengan membuat sejumlah kesalahan di Q3 yang menyebabkan dia tergelincir ke posisi start 6, namun mampu finis keempat. Sementara Hamilton merebut juara di Montreal dari Sebastian Vettel yang terkena penalti di akhir lomba. Bottas pun mengakui persaingan dengan Hamilton lebih kompetitif musim ini.
"Aku rasa momentumnya akan berubah dari satu balapan ke balapan lainnya sepanjang tahun ini dan untuk alasan tertentu, aku belum bisa memaksimalkan poin di dua balapan terakhir," kata Bottas.
Bottas akan kembali beraksi pada akhir pekan ini di GP Prancis. Di Sirkuit Paul Ricard, Bottas akan mengantisipasi perlawanan ketat dari Ferrari yang akan diuntungkan dengan kecepatan di lintasan lurus trek di Prancis bagian selatan itu.
"Itu akan menjadi keuntungan bagi Ferrari di kualifikasi, khususnya di lintasan lurus. Jadi, kami menantikan pertarungan yang ketat dan tidak menganggap kami sudah di depan ketika tiba di sini."