Jumat 21 Jun 2019 21:34 WIB

Dirut TVRI Rahasiakan Nilai Kontrak Hak Siar Liga Inggris

Itu terkait perjanjian bisnis dengan Mola TV, pemegang hak siar penuh di Indonesia.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Helmi Yahya
Helmi Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI), Helmi Yahya, menolak membeberkan nilai kontrak pihaknya dengan Mola TV untuk menyiarkan Liga Primer Inggris musim 2019/2020. Ia beralasan, hal tersebut sengaja tak diungkap karena terkait perjanjian bisnis dengan Mola TV yang memegang hak siar penuh Liga Inggris di Indonesia untuk musim 2019 hingga 2022.

"Kami menolak memberi tahu masalah angka (kontrak) karena bagian dari bisnis, ini kerja sama TVRI dengan Mola TV, angka (kontrak) tidak boleh bocor," kata Helmi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/6).

Menurut Helmi, pihak Mola TV memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih TVRI menyiarkan Liga Inggris. Dengan antena siar terbanyak (360 unit), membuat dia yakin Liga Inggris akan lebih luas ditonton masyarakat.

Helmi menyampaikan, TVRI akan menayangkan dua pertandingan setiap akhir pekan, Sabtu pukul 20.00 WIB dan Ahad pukul 22.00 WIB. Ia juga menjanjikan pertandingan yang disiarkan merupakan laga dengan tim enam besar Liga primer musim lalu. "Big match tentu, setidaknya top six-lah," ucapnya.

Di sisi lain, seperti diberitakan CNBC, harga lima paket hak siar pertandingan Liga Premier Inggris yang terjual 4,46 miliar poundsterling (US$6,43 miliar atau setara dengan Rp 87,8 triliun) di Inggris.

Pihak Liga Inggris menyatakan, nilai kesepakatan kontrak mencakup tiga tahun kompetisi musim 2019-2022. Stasiun televisi Sky hingga kini masih berstatus sebagai penyiar utama pertandingan Liga Inggris dengan memenangkan empat paket hak tayang untuk musim 2019-2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement