REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri dipastikan tak akan memboyong Jorginho ke klub barunya. Ketimbang harus merogoh kocek, Sarri lebih memilih untuk memaksimalkan peran Miralem Pjanic dalam permainannya.
Sarri dan Jorginho sendiri sudah bermain bersama selama empat tahun. Di mana tiga musim di Napoli dan semusim di Chelsea.
Dalam empat musim tersebut, ciri khas permainan Sarri adalah menggunakan pemain yang berperan sebagai deep lying playmaker. Dan, Jorginho adalah orang yang memikul peran tersebut, sehingga disebut "Sarriball".
Dilansir dari The Sun, dengan stok gelandang tengah yang melimpah di Juventus-lah, yang membuat Sarri enggan memboyong Jorginho. Dalam konferensi pertamanya, Sarri mengungkapkan akan memaksimalkan peran Pjanic sebagai deep lying playmaker.
Dengan begitu, Juventus akan berhemat 60 juta poundsterling (sekitar Rp 1 triliun), sehingga Sarri bebas mengalirkan uang untuk gelandang lain yang lebih kreatif dan ofensif. Nama Paul Pogba juga dikaitkan dengan posisi itu.
Selain itu, Sarri juga akan mengubah peran dari mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo. Mantan pelatih Chelsea itu akan menempatkan Ronaldo di posisi 'false 9'.
Dengan menempatkan Ronaldo di posisi tersebut, Sarri yakin dapat membuat mantan pemain Real Madrid itu dapat memecahkan rekor milik Gonzalo Higuain. Di mana ia berhasil mencetak 36 gol dalam semusim di Liga Italia.
Peran sebagai 'false 9' sebelumnya juga pernah diterapkan di dua mantan pemain asuhan Sarri, yaitu Dries Mertens di Napoli dan Eden Hazard di Chelsea. Diyakininya, posisi ini akan membuat Ronaldo menjadi lebih produktif ketimbang beroperasi dari sayap.
Sarri sendiri menjelaskan dalam konferensi pers, bahwa ia tak ingin terjebak dalam formasi 4-3-3. Setelah menggunakan 4-3-1-2 di Empoli dan pada awal kariernya di Napoli.