Selasa 25 Jun 2019 21:13 WIB

Muddai Madang Ingin Harmoniskan Hubungan KONI dan Pemerintah

Muddai meyakini, KONI harus mampu bersinergi lebih baik lagi dengan pemerintah.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Muddai Madang
Foto: REPUBLIKA/Maspril Aries
Muddai Madang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023, Muddai Madang, bertekad membangun hubungan yang lebih harmonis dengan pemerintah jika nanti terpilih. Wakil ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini menegaskan, institusi apapun tak mungkin bisa menjalankan fungsi dengan baik tanpa dukungan pemerintah.

Muddai meyakini, KONI harus mampu bersinergi lebih baik lagi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). "Negara ini kan dikelola oleh pemerintah. Kita sebagai bagian dari negara ini ya harus mau dibina. Omong kosong ada institusi yang bisa berjalan tanpa pemerintah. Demikian dengan KONI, saya percaya hubungan harmonis dengan Kemenpora harus terbangun kembali," ujar dia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga

Namun, Muddai memastikan KONI Pusat di bawah kepemimpinannya tidak akan hanya bergantung kepada pemerintah. Muddai mengatakan, ketua umum KONI harus kreatif mencari dukungan, baik moral maupun materiil.

"Untuk bisa mengurangi ketergantungan dunia olahrga kepada pemerintah, kita harus kreatif. Olahraga harus menarik, berprestasi sehinga bisa dijual. Itu menjadi sebuah keharusan. Kalau pun harus jadi benalu, ya jadi benalu yang berguna, seperti anggrek, anggrek kan indah dipandang bahkan laku dijual," ujar mantan Ketua KONI Sumatra Selatan ini.

Muddai mengungkapkan, sejauh ini persiapannya menuju kursi KONI-1 terus menunjukkan perkembangan yang baik. Menurut dia, dukungan dari sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) dan KONI daerah pun terus bertambah.

Dengan segala persiapan yang dilakukan, Muddai siap bertarung dengan calon lainnya pada Musyawarah Organisasi Nasional Luar Biasa (Musornaslub) bulan depan. Muddai menyatakan, ingin ada pertarungan yang adil. 

"Optimistis, olahraga itu bertarung, kalau petarung itu ya harus bertarung. Harus mendapatkan medali itu karena menang, bukan kalah WO atau diskualifikasi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement