REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Jelang musim 2019/20, sejumlah klub-klub top mengeluarkan jersey baru mereka. Biasanya klub-klub tersebut meluncurkan desain baru dari tiga model jersey, mulai dari kandang, tandang, dan kostum ketiga. Untuk jersey kandang, semua klub hanya mengubah corak seragam mereka, namun tak pernah mengganti warna klasik kebanggaan klub.
Berbagai produsen apparel ternama pun berlomba untuk menjadi sponsor klub-klub top besar. Tapi, Adidas dan Nike masih mendominasi penyokong jersey sejumlah klub besar Eropa.
Sisanya ada New Balance dan Puma. Menjadi sponsor klub besar menjadi salah satu strategi marketing dari produsen apparel, di mana mereka akan menjadi pemegang hak penjualan jersey klub tersebut. Sebab dengan menjadi sponsor salah satu klub top, pasarnya sudah jelas, yaitu jutaan fan dari masing-masing klub tersebut.
Namun, ada saja kontrovesi dari peluncuran jersey baru tersebut. Barcelona misalnya, yang meninggalkan strip vertikal tradisional mereka, dan mengubahnya menjadi strip kotak-kotak berwarna merah dan biru. Sebuah pola yang tak pernah terselihat dalam 119 tahun sejarah klub. Berdasarkan pernyataan Barca, peluncuran global jersey baru mereka sebagai bentuk kampanye bersama yang menggunakan tagline 'Talenta mengambil bentuk yang berbeda'.
"Kampanye ini dipersembahkan kepada talenta dan kreativitas, dua elemen ikonik yang lazim ada pada Barcelona. Kota ini menjadi penghubung untuk talenta yang mengekspresikan diri dengan berbagai cara,'' jelas Barca dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Standard, Rabu (26/6).
Berikut beberapa apparel pendukung klub-klub top Eropa:
-Manchester United : Adidas
-Barcelona : Nike
-Real Madrid : Adidas
-Liverpool : New Balance
-Manchester City : Puma
-Chelsea : Nike
-Arsenal : Adidas
-Juventus : Adidas
-Inter : Nike
-Paris Saint-Germain : Nike
-Bayern Muenchen : Adidas
Ikuti Whatsapp Channel Republika
