REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menanggapi positif rencana PSSI melakukan bidding atau pengajuan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Indonesia berencana menggandeng Australia sebagai salah satu anggota ASEAN.
Menpora mengatakan, banyak hal yang perlu disiapkan untuk merealisasikan wacana tersebut. Menurutnya, pemerintah perlu membicarakannya lebih lanjut. Terutama, mengingat ini merupakan event internasional, Imam mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kementerian lainnya, seperti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kendati demikian, Imam memastikan pemerintah sangat mendukung wacana tersebut.
"Tentu pemerintah sangat respon sekali dan ini juga yang membulatkan tekad kita untuk mendorong perbaikan infrastruktur stadion dimana-mana, termasuk Stadion Papua Bangkit itu sudah menjadi salah satu pertanda bahwa kita sangat siap sekali jadi tuan rumah World Cup itu," kata Imam kepada media di Jakarta, Kamis (27/6).
Sebagai negara yang pada beberapa bulan lalu menjadi tuan rumah event internasional, Asian Games, Imam percaya diri dengan kemampuan Indonesia untuk menjadi tuan rumah event-event besar lainnya. Imam percaya dengan animo yang dimiliki masyarakat Indonesia. Dia yakin respon masyarakat akan sangat positif.
"Saya kira kalau diberi kepercayaan menjadi tuan rumah itu kita selalu percaya diri, kita selalu siap karena dukungan masyarakat luar biasa, animo publik luar biasa. Masyarakat dan industri juga akan merespon," tuturnya.
Sementara itu, Imam juga mengaku memiliki pekerjaan rumah demi terealisasinya wacana ini. Dia telah melihat respon baik dari peserta KTT ASEAN atas hal ini. Setelah itu, dia juga akan berkoordinasi dengan negara-negara sahabat tersebut.
"Kita terus lakukan koordinasi dengan baik dan ini tentu butuh perencanaan yang matang, baik soal konsultasi dengan negara-negara ASEAN, maupun nanti opening-closingnya harus dimana, menyiapkan timnasnya kaya apa, harus mengikuti kualifikasi, standarisasi infrastruktur, sampai soal komersial yang lain," tuturnya.