REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Mercedes menatap balap Formula Satu (F1) seri GP Austria dengan menargetkan poin penuh guna menggenapi delapan kemenangan dari delapan edisi sebelumnya. Namun jelang balapan pada Ahad (30/6) tersebut, rencana Mercedes untuk memperpanjang tren positif dihantui memori buruk seri balap Austria setahun lalu.
''Hasil GP Austria tahun lalu merupakan titik terendah musim 2018,'' kata Kepala Tim Mercedes, Toto Wolff, seperti dilansir situs Formula 1, Kamis (27/6).
Saat itu dua pembalap andalan Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, harus keluar dari arena. Kedua terpaksa keluar lintasan setelah mengalami masalah pada mesin mobil.
Selain dihantui memori tahun lalu, Toto menilai tantangan pihaknya makin berat setelah menyaksikan performa mobil tim lain. Performa para kompetitor cenderung meningkat dalam beberapa seri terakhir. ''Seri balap ini akan sangat kejam karena performa tim-tim lain makin bersaing di arena,'' katanya.
Ia sadar timnya menorehkan catatan impresif musim ini. Meski demikian, balapan yang digelar dalam dua pekan beruntun ini membuat Toto khawatir performa awak tim Mercedes akan mengalami kelelahan. Balapan dalam dua pekan beruntun membuat mekanik mereka harus bekerja ekstra memperbaiki mobil.
Di satu sisi, Toto menjamin tim Mercedes sudah memiliki pengalaman dalam situasi yang sulit. Berbekal status juara dan rentetan kemenangan sejak awal musim, ia yakin Mercedes dapat menemukan solusi.