REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ferrari Charles Leclerc enggan menyulut optimisme semu bagi timnya menjelang balapan GP Austria akhir pekan nanti. Sebab, Mercedes masih dominan dan mengincar kemenangan ke-11 secara beruntun pada Formula Satu (F1) musim 2019.
"Aku rasa saat ini cukup sulit. Mereka terlihat sangat, sangat cepat," kata Leclerc seperti dikutip Reuters, Kamis (27/6), ketika ditanya apakah Ferrari bisa memberikan perlawanan ketat kepada Mercedes di Red Bull Ring.
Ia menilai Mercedes sangat cepat di Paul Ricard, khususnya laju ketika balapan. Menurut Leclerc, Ferrari akan fokus kepada perbaikan mereka dan mencoba melakukan yang terbaik.
"Tapi, jujur, cukup sulit untuk berada di level mereka," ujarnya.
Leclerc masih mengejar kemenangan pertamanya pada musim perdana menunggangi Ferrari. Peluang terbesarnya datang di balapan kedua, GP Bahrain, di mana dia start dari pole position namun mengalami kendala mesin pada akhir lomba dan harus finis peringkat tiga. Setelah itu Leclerc kembali naik podium di Kanada dan terakhir di Prancis, pekan lalu.
Di Prancis, Leclerc mampu mengejar pebalap Mercedes Valtteri Bottas dan finis 0,929 detik di belakang sang pembalap Finlandia itu.
"Aku rasa dia mengalami sedikit kesulitan di ban set kedua yang melepuh. Kami tidak demikian. Aku rasa kami cukup mampu mengatur balapan kami jadi itu menunjukkan jika semuanya masih mungkin, tapi sangat sulit."
Mercedes telah menang empat kali di Austria, namun tahun lalu kedua pembalap mereka, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas gagal finis karena mengalami kendala teknis.
"Jika mereka tak mengalami masalah, akan sulit bagi kami untuk menantang mereka. Jadi kami akan mencoba yang terbaik di setiap balapan," kata Leclerc.
Leclerc mengaku hasil positif di dua balapan terakhir cukup memberikan motivasi untuk berlaga di akhir pekan nanti. Juga bagi dia, Red Bull Ring merupakan salah satu sirkuit favorit karena memiliki jarak putaran yang pendek, mengingatkan masa-masa membalap go-kart dahulu.
Ferrari tiba di seri kesembilan musim ini dengan defisit 140 poin dari Mercedes yang berada di puncak klasemen konstruktor. Ketika ditanya tentang peluang musim, Leclerc mengatakan Ferrari tak akan menyerah hingga perhitungan secara matematis menyebutkan tak mungkin lagi mengejar Mercedes.